Harga beras dunia kemungkinan besar tidak akan “turun” sebelum tahun 2025 dan ini merupakan peluang bagi Vietnam untuk mendirikan Asosiasi Industri Beras Vietnam |
Menurut statistik Bea Cukai, pada paruh pertama November 2023, Indonesia mengekspor 332.214 ton beras, senilai 219 juta dolar AS. Sejak awal tahun hingga 15 November, Indonesia mengekspor 7,37 juta ton beras, dengan nilai ekspor mencapai 4,15 miliar dolar AS.
Menurut perkiraan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan , dalam 11 bulan tahun 2023, Vietnam mengekspor sekitar 7,65 juta ton beras, menghasilkan pendapatan sebesar 4,41 miliar dolar AS, meningkat 36,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Ini adalah rekor tertinggi yang pernah ada.
Ekspor beras terus mendapat kabar baik |
Selain rekor ekspor, pada 30 November, beras Vietnam kembali menuai kabar baik dengan dinobatkan sebagai "Beras Terbaik Dunia". Khususnya, pada konferensi pers Festival Beras Internasional Vietnam- Hau Giang 2023 pada 1 Desember, Bapak Tran Nhu Cuong, Direktur Departemen Produksi Tanaman (Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan), mengatakan bahwa dalam rangka Konferensi Perdagangan Beras Global yang diselenggarakan oleh The Rice Trader di Filipina, beras Vietnam melampaui para pesaingnya dan meraih penghargaan pertama "Beras Terbaik Dunia".
Judul ini merupakan bukti penelitian proaktif, pemilihan dan penciptaan varietas berkualitas tinggi, dan komersialisasi metodis dari perusahaan-perusahaan Vietnam.
Sehubungan dengan itu, Vietnam mengirimkan 3 perusahaan yang menghadiri konferensi dan mengirimkan 6 sampel beras untuk berpartisipasi dalam penghargaan tersebut. Ho Quang - Ho Quang Tri Enterprise mengirimkan 2 sampel beras ST24 dan ST25; Loc Troi Group mengirimkan 2 sampel beras LT28 dan Nang Hoa 9; ThaiBinh Seed Group mengirimkan 2 sampel beras TBR39-1 dan beras ketan A Sao.
“Penghargaan sebagai beras terbaik di dunia sekali lagi menegaskan kualitas dan reputasi beras Vietnam di pasar internasional,” tegas Bapak Cuong.
Bersamaan dengan acara penganugerahan penghargaan beras terbaik dunia, menurut data Asosiasi Pangan Vietnam (VFA), harga ekspor beras pecah 5% asal Vietnam juga mengalami kenaikan sebesar 5 dolar AS menjadi 663 dolar AS/ton pada sesi perdagangan 30 November. Patut dicatat, meskipun harga beras Thailand dengan kualitas yang sama belakangan ini mengalami kenaikan tajam, beras Vietnam tetap mempertahankan posisi teratas dunia dengan unggul 20 dolar AS/ton atas pesaingnya (data terbaru eksportir beras Thailand menunjukkan harga beras pecah 5% asal negara ini mencapai 640 dolar AS/ton).
Menurut para pelaku bisnis dan pakar beras Vietnam, kabar bahwa beras Vietnam telah dinobatkan sebagai beras terbaik di dunia tentu akan berdampak positif terhadap citra beras Vietnam maupun ekspor beras Vietnam di masa mendatang. Pasalnya, situasi pasokan beras global yang tegang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan karena India diperkirakan akan mempertahankan pembatasan ekspor beras tahun depan. Sementara itu, permintaan impor untuk menjamin ketahanan pangan dari negara-negara seperti Filipina, Indonesia, dan banyak negara lainnya sangat tinggi. Oleh karena itu, diperkirakan pada tahun 2024 masih akan terdapat banyak ruang bagi ekspor beras Vietnam.
Menurut perkiraan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, pada tahun 2023 Vietnam akan mengekspor sekitar 8 juta ton beras, dengan omzet sekitar 4,5 miliar USD, tingkat tertinggi yang pernah ada. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan juga menyatakan bahwa Vietnam memiliki banyak peluang dalam menghadapi fluktuasi pasar beras dunia. Ini juga merupakan saat di mana Vietnam akan menyambut pelanggan internasional yang membeli dalam jumlah besar dan stabil dalam jangka panjang. Namun, pelaku bisnis perlu memahami fluktuasi pasar impor agar dapat menentukan arah pesanan pembelian. Selain itu, pilihlah waktu yang tepat untuk menandatangani kontrak ekspor beras. |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)