Pasar properti menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun persediaan masih cukup besar (foto ilustrasi)

Kementerian Konstruksi baru saja menerbitkan dokumen pelaporan kepada Kementerian Konstruksi untuk mengumumkan informasi mengenai perumahan dan pasar properti pada kuartal ketiga tahun 2025. Dengan demikian, pasar properti pada kuartal ketiga tahun 2025 secara umum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, berdasarkan statistik berdasarkan data yang dilaporkan oleh unit dan investor, jumlah transaksi tanah dan perumahan di kawasan perumahan yang sudah ada maupun di proyek properti tidak meningkat secara signifikan dibandingkan kuartal pertama dan kedua. Khususnya pada kuartal ketiga, inventaris masih relatif besar dengan jumlah proyek properti yang layak untuk ditransaksikan tetapi belum terjual sebanyak 1.512 unit, dibandingkan dengan 1.132 unit pada kuartal kedua, atau meningkat 380 unit.

Menurut Dinas Konstruksi, saat ini, beberapa proyek properti di kota ini masih menghadapi kendala dalam hal kompensasi dan pembebasan lahan. Beberapa proyek menghadapi kendala hukum, termasuk penetapan harga tanah, penghitungan biaya penggunaan lahan, prosedur alokasi lahan, sewa lahan dan pemberian sertifikat hak guna lahan, konfirmasi kelayakan untuk menjual perumahan di masa mendatang, dan terutama kendala dalam sumber modal.

Agar dapat segera mengusulkan solusi guna menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan proyek-proyek real estate, termasuk proyek-proyek yang menggunakan modal investasi publik dan modal investasi swasta dalam negeri, Perdana Menteri mengeluarkan Keputusan No. 751/QD-TTg tanggal 11 April 2025 untuk membentuk Komite Pengarah guna menyelesaikan kesulitan dan permasalahan untuk proyek-proyek yang tertunda (Komite Pengarah 751).

Pada bulan Agustus 2025, Komite Rakyat Kota menyerahkan laporan yang berisi tinjauan dan usulan solusi untuk mengatasi kesulitan dan hambatan dari proyek-proyek yang tertunda di wilayah tersebut kepada Komite Pengarah 751. Oleh karena itu, Komite Rakyat Kota mengusulkan solusi untuk mengatasi kesulitan, hambatan, dan proyek-proyek yang tertunda dalam jangka panjang di wilayah tersebut.

Kemudian, pada bulan September 2025, Komite Rakyat Kota juga mengeluarkan keputusan tentang pembentukan Kelompok Kerja untuk meninjau dan mengatasi kesulitan serta hambatan bagi proyek-proyek investasi di kota. Oleh karena itu, Kelompok Kerja bertanggung jawab untuk meninjau, mengklarifikasi, mensintesis, meneliti, dan memberikan saran tentang solusi untuk mengatasi kesulitan terkait proyek-proyek investasi berdasarkan kelompok isu tertentu, menentukan kewenangan penanganan di tingkat terkait, dan melapor kepada Komite Pengarah 751, Kementerian Keuangan .

Berita dan foto: HA NGUYEN

Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/xay-dung-giao-thong/luong-ton-kho-bat-dong-san-con-lon-158665.html