Aku ingat hari-hari di masa lalu, jalan menuju sekolah distrik.
Bertemu Ma Chau, kain sutra dipamerkan
Si lugu desa itu terbuai oleh aroma sutra yang memabukkan.
Ia berusia enam belas tahun, rambutnya terurai seperti awan...
Dia juga mencoba menenun.
Memintal, merangkai, kusut benang merah
Ulat sutra memintal kepompongnya, pupanya mengalami nasib yang menyakitkan.
Kesibukan dan keramaian itu pada akhirnya akan mereda…
Sutera, jika dikeringkan di bawah sinar matahari, akan setipis mimpi.
Kereta kuda melaju melewati jejak kaki berwarna merah muda yang berdebu.
Lampu-lampu malam redup menerangi menara pengawas tua itu.
Ranting pohon murbei diterbangkan angin ke berbagai tempat yang tak terhitung jumlahnya.
Selama beberapa dekade, saya telah berada di negeri yang jauh.
Kota itu, asap tipis, cahaya bulan.
Tangga tua itu tak terdapat jejak kaki, tertutup lumut.
Pesawat ulang-alik itu tergeletak diam, tak tersentuh oleh tangan…
Suatu hari seseorang melewati jalan tua itu.
Dari kedalaman, suara mesin tenun bergema.
Kakak laki-laki… adik perempuan… jiwaku bagaikan mimpi.
murni, seperti sutra yang baru saja dipintal…
Sumber: https://baoquangnam.vn/ma-chau-3157182.html






Komentar (0)