Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Daerah bunga sim ungu

(GLO)- Bulan Mei membawa serta embusan sinar matahari musim panas yang penuh gairah dan warna ungu lembut dari perbukitan bunga sim yang membentang di pedesaan.

Báo Gia LaiBáo Gia Lai27/05/2025

Setiap kali aku menjejakkan kaki di jalan berkelok, melewati bukit-bukit yang diselimuti warna ungu nan indah, hatiku dipenuhi perasaan yang tak terlukiskan, seakan-akan aku baru saja menyentuh kenangan sunyi yang masih utuh setelah debu waktu berlalu.

Warna ungu bunga sim bukan sekadar warna bunga liar, melainkan warna masa lalu, masa kecil yang polos, tanpa kekhawatiran atau kekhawatiran. Memandangi kelopak-kelopak sim tipis yang bergoyang lembut tertiup angin, aku seakan melihat diriku sendiri saat bertelanjang kaki di tanah, hatiku sejernih embun pagi.

mien-tim-hoa-sim-bg.jpg
Ilustrasi: HUYEN TRANG

Bunga sim tidak secemerlang royal poinciana, juga tidak sesombong bunga liar lainnya. Ia rendah hati dan pemalu, tetapi memiliki daya tarik yang unik, seperti nada rendah yang lembut dalam lagu country, yang cukup untuk menggetarkan hati. Bahkan ketika bunganya layu, kelopak sim tetap mempertahankan penampilan yang lembut, condong ke tanah seperti perpisahan yang lembut, tidak mengganggu kedamaian surga dan bumi yang hakiki.

Saya ingat sore-sore musim panas ketika anak-anak di kampung halaman kami saling mengajak mendaki bukit untuk memetik buah sim. Bukit sim saat itu bagaikan dunia tersendiri yang dipenuhi warna ungu. Kami menyusuri setiap semak, mencari buah sim yang matang. Rasa manis bercampur sedikit sepat dan sedikit rasa asam dari buah sim membuat semua orang bersemangat. Di samping semak sim tua, kami saling bercerita tanpa henti, mimpi-mimpi sederhana yang hanya dimiliki anak-anak.

Suatu sore, matahari bersinar bagai madu yang tercurah, aku dan teman masa kecilku sedang berjalan-jalan di bukit sim. Angin bertiup sepoi-sepoi, bunga-bunga berguguran, dan hatiku terasa damai di momen lembut musim ini. Ia memberiku setangkai bunga sim segar dan berkata lembut: "Kata orang, menyimpan bunga sim di buku catatan adalah cara untuk menyimpan hal-hal terindah."

Aku tak mengerti sepenuhnya arti kalimat itu, hanya melihat sesuatu yang begitu penuh cinta dan kerinduan dalam tatapan itu. Kuambil bunga itu dan kuselipkan di buku catatan kecil itu, tanpa sadar menyimpan momen rapuh yang baru saja kulewati dalam hidupku.

Bertahun-tahun telah berlalu, sahabatku itu kini hanya tinggal kenangan, tetapi setiap kali bunga sim bermekaran, hatiku seakan membangkitkan kembali emosi-emosi sore yang telah lama berlalu, dipenuhi sinar mentari, dipenuhi emosi-emosi pertama kehidupan. Dulu aku percaya bahwa seperti bunga sim yang terbaring tenang di halaman-halaman buku catatan, kenangan juga dapat bersemayam tenang di hati, takkan pudar.

Ibu saya bercerita bahwa bunga sim adalah simbol penantian dan kesetiaan. Di masa lalu, gadis-gadis desa yang sederhana dengan pakaian tradisional Vietnam sering memetik bunga sim dan menempelkannya menjadi surat-surat tulisan tangan, mengirimkan cinta mereka kepada orang-orang yang jauh. Ada cinta yang dimulai di musim sim, tumbuh bersama setiap kelopaknya, lalu perlahan memudar tertiup angin, hanya menyisakan warna ungu yang penuh nostalgia di langit kenangan yang luas.

Aku pun seperti itu, dulu aku menempelkan sekuntum bunga ungu ke dalam buku catatanku, percaya bahwa hal-hal indah itu akan hidup selamanya di jiwaku meskipun tahun-tahun telah berlalu. Saat itu, aku belum sepenuhnya memahami arti janji, penantian, atau kesetiaan. Aku hanya melihat bunga ungu itu indah dalam cara yang lembut dan sedih. Kemudian, ketika aku dewasa, aku juga tahu bagaimana caranya tersentuh, dan juga tahu bagaimana menyimpan hal-hal rapuh di dalam buku catatanku seperti caraku menempelkan kelopak bunga ungu di masa lalu.

Namun waktu tak menunggu siapa pun, kekasih yang telah lama pergi, hanya bukit sim yang masih mekar, ungu dalam kenangan tak bernama. Kini, berdiri di tengah bukit sim ungu, tiba-tiba aku menyadari bahwa waktu berlalu secepat angin. Waktu kecil dulu, aku menganggap sim hanyalah bunga liar, tak istimewa. Namun, setelah cukup berpengalaman, aku mengerti bahwa kesederhanaan itulah yang membuat sim abadi.

Barangkali, musim bunga sim juga musim nostalgia; musim bagi kita untuk duduk santai dengan mimpi-mimpi lama, diam-diam memandangi warna ungu yang bermekaran, dan membiarkan kenangan mengalir kembali. Meskipun waktu telah menyapu banyak hal, setiap kali saya menyaksikan bunga sim bermekaran, hati saya tergugah oleh emosi sore musim panas yang cerah, tentang masa kecil yang telah berlalu tetapi tak akan pernah hilang.

Sumber: https://baogialai.com.vn/mien-tim-hoa-sim-post324831.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Temukan satu-satunya desa di Vietnam yang masuk dalam 50 desa terindah di dunia
Mengapa lentera bendera merah dengan bintang kuning populer tahun ini?
Vietnam menangkan kompetisi musik Intervision 2025
Kemacetan Mu Cang Chai hingga malam, wisatawan berbondong-bondong berburu nasi matang musim ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk