Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri sedang meminta masukan atas rancangan Peraturan Pemerintah (Perppu) yang mengatur kebijakan untuk menarik dan mempekerjakan tenaga kerja berbakat di lembaga administrasi negara dan unit layanan publik. Khususnya, usulan kebijakan untuk mempekerjakan tenaga kerja berbakat yang berstatus kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja (CBCCVC) patut diperhatikan.
Orang-orang berbakat adalah pegawai negeri sipil dan pegawai negeri yang berinvestasi dalam peralatan dan sarana kerja untuk melaksanakan tugas yang diberikan secara efektif. Foto ilustrasi
Berdasarkan rancangan tersebut, pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang berbakat berhak mendapatkan kebijakan preferensial berikut:
Pertama, berkenaan dengan kebijaksanaan lingkungan kerja dan perlengkapan kerja : Menghadiri dan menjadi pembicara dalam rapat-rapat yang berhubungan dengan tugas keprofesian pimpinan suatu instansi atau organisasi tempatnya bekerja;
Otoritas yang berwenang akan menugaskan dan mengatur seseorang (atau kelompok) untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan dan tugas tertentu. Orang (atau kelompok) yang ditugaskan akan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang diminta oleh orang berbakat tersebut;
Berinvestasi dalam peralatan dan sarana kerja untuk melaksanakan tugas yang diberikan secara efektif. Jika diperlukan, berinvestasi dalam sumber daya dan peralatan khusus untuk melaksanakan isi program, proyek, topik, dan karya penelitian ilmiah yang telah dinilai layak oleh otoritas yang berwenang dan diusulkan untuk penerapan praktis;
Mengatur dan mengalokasikan sumber daya manusia dan material untuk melayani kegiatan profesional dan penelitian ilmiah selama pelaksanaan tugas tertentu, termasuk di luar jam kerja;
Memudahkan akses ke dokumen untuk kegiatan profesional dan penelitian ilmiah;
Mengusulkan perkiraan anggaran dan penggunaan dana untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas tertentu; bertanggung jawab kepada hukum dan otoritas yang berwenang atas penggunaan dana yang ditugaskan.
Kedua, kebijakan perencanaan dan pengangkatan: Prioritas diberikan kepada pertimbangan, seleksi untuk perencanaan dan pengangkatan pada posisi kepemimpinan, manajemen atau ahli utama di bidang pekerjaan tanpa mempertimbangkan lama masa kerja;
Apabila calon subjek sasaran tidak memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau pegawai negeri sipil, maka calon subjek sasaran akan diprioritaskan untuk menandatangani kontrak kerja di bidang profesi dan teknis guna diangkat pada jabatan eksekutif dan manajemen pada satuan kerja pelayanan publik.
Ketiga, kebijakan gaji dan kesejahteraan : Setiap bulan, insan berbakat berhak atas insentif sebesar 100% dari gaji mereka saat ini. Insentif ini tidak digunakan untuk menghitung iuran jaminan sosial dan kesehatan . Besaran insentif ditetapkan dalam anggaran belanja rutin dan dialokasikan kepada instansi, organisasi, unit, dan daerah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Prioritas diberikan kepada pertimbangan untuk kenaikan gaji lebih awal (jika ada) atau pertimbangan untuk kenaikan pangkat dalam jabatan pegawai negeri sipil, pertimbangan untuk kenaikan jabatan dalam jabatan profesional pegawai negeri sipil tanpa persyaratan masa jabatan, jika mempunyai prestasi luar biasa dalam pelayanan publik, kegiatan profesional atau tergolong berkinerja sangat baik selama 03 tahun berturut-turut sejak tanggal keputusan rekrutmen;
Prioritas diberikan kepada penyewaan rumah susun atau peminjaman uang untuk membeli rumah secara mencicil dengan jaminan dari lembaga dan organisasi dari Bank Kebijakan Sosial dengan tingkat bunga preferensial sesuai ketentuan Pemerintah;
Rezim dan kebijakan tetap berlaku selama masa pelatihan dan pengembangan. Jika tempat studi tidak berada di lokasi kerja, rezim dan kebijakannya sama dengan yang berlaku bagi orang yang dikirim untuk bekerja;
Apabila dimutasi atau diperbantukan oleh pejabat yang berwenang untuk mengemban tugas di bidang yang sulit, yang bersangkutan akan diberikan dukungan berupa perumahan dan penghidupan yang memadai untuk memantapkan tugasnya dan tetap menikmati rezim dan kebijakan bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja yang berbakat; apabila masa rotasi atau penugasan berakhir, apabila yang bersangkutan telah menyelesaikan tugasnya, maka pejabat yang berwenang mengelola kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil bertanggung jawab untuk mengembalikan mereka ke jabatan semula atau menempatkan mereka pada jabatan lain yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan keahlian profesional mereka;
Apabila telah mencapai usia pensiun, apabila berbadan sehat, bersedia meneruskan tugasnya secara sukarela dan masih memerlukan bantuan instansi atau unit kerja terkait, maka pimpinan instansi yang membina kepegawaian, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil mempertimbangkan dan memutuskan untuk memperpanjang masa kerja dan tetap mempertahankan jabatan dan jabatan yang diemban oleh kepegawaian, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang bersangkutan, dengan masa kerja paling lama 05 (lima) tahun.
Keempat , dihormati dan diberi pahala sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Kelima , menikmati rezim preferensial lainnya sesuai ketentuan kementerian, lembaga, dan daerah.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)