Pemilik buaya tersebut adalah Wesley Silva, yang tinggal di Pennsylvania. Ia mengatakan bahwa ia telah terikat dengan hewan ini selama 4 tahun terakhir, sejak diberikan oleh tetangganya. Ia menamai buaya itu Jinseioshi, hewan yang beratnya sekitar 14,5 kg, dan sering menemaninya ke berbagai tempat.
"Saya tidak pernah menyangka bisa memelihara buaya. Rasanya sungguh luar biasa. Kami pergi ke banyak restoran. Ada tempat yang memperlakukan buaya saya seperti 'bintang', menyajikannya dengan cara istimewa," ujar Silva.

Pria itu mendaftarkan buaya sebagai "hewan pendukung emosionalnya" (Foto: Mirror).
Silva mendaftarkan Jinseioshi sebagai "hewan pendukung emosionalnya" dan secara teratur mengajak buaya itu jalan-jalan. Namun, dua minggu yang lalu, ketika ia pergi ke supermarket di West Brownsville, ia diberi tahu bahwa buaya itu tidak boleh masuk ke toko.
Peristiwa ini semakin menarik perhatian setelah gambar buaya mengenakan kemeja abu-abu dan duduk di troli supermarket menjadi viral di media sosial.
Seorang perwakilan Walmart - supermarket yang dimaksud - mengatakan mereka menerima hewan peliharaan pelanggan, tetapi buaya dianggap berbahaya.

Dia mendandani buaya itu dan membawanya ke mana-mana (Foto: Mirror).
Seorang juru bicara supermarket mengatakan kepada media: "Keselamatan pelanggan dan staf kami adalah prioritas utama. Kami memperbolehkan hewan peliharaan di toko kami, tetapi kami tidak ingin membahayakan publik. Oleh karena itu, buaya tidak diperbolehkan masuk."
Namun, Silva bersikeras dia tidak akan menghentikan kebiasaannya membawa buaya Jinseioshi ke mana-mana: "Saya akan membiarkan semuanya terjadi secara alami."
Menurut pihak berwenang, negara bagian ini tidak memiliki undang-undang yang melarang pemeliharaan aligator. Pihak ini menjelaskan: "Selama mereka tidak dilepaskan ke alam liar, tidak ada peraturan di tingkat negara bagian mengenai kepemilikan aligator. Orang-orang juga tidak memerlukan izin untuk memeliharanya."
Source: https://dantri.com.vn/du-lich/nguoi-dan-ong-cho-ca-sau-mac-ao-dua-di-sieu-thi-va-cai-ket-20250912191031665.htm






Komentar (0)