Dalam konteks pasar tenaga kerja global, khususnya di AS, yang menghadapi berbagai tantangan mulai dari melambatnya perekrutan hingga munculnya kecerdasan buatan (AI), Aneesh Raman, Direktur Peluang Ekonomi di LinkedIn, berbagi wawasan dan saran praktis untuk membantu para pencari kerja, terutama kaum muda, tidak hanya mengatasi tantangan tetapi juga memanfaatkan peluang untuk membangun karier yang bermakna.
LinkedIn adalah jejaring sosial berorientasi bisnis yang menghubungkan individu dan bisnis untuk mencari pekerjaan. Ini adalah platform profesional untuk mencari pekerjaan, tempat bagi kandidat untuk memamerkan resume dan pengalaman kerja mereka, dan tempat bagi bisnis untuk menemukan kandidat yang sesuai.
Menurut Aneesh Raman, mengidentifikasi kekuatan pribadi, pembelajaran berkelanjutan, dan membangun "kisah pribadi" adalah faktor kunci. Hal ini sangat penting terutama bagi kaum muda yang memasuki pasar kerja.
Analisis data ketenagakerjaan selama 35 tahun dari cabang New York Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed) menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan. Pada Maret 2025, tingkat pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi baru berusia 22 hingga 27 tahun di AS mencapai 5,8%, jauh lebih tinggi daripada tingkat pengangguran keseluruhan untuk angkatan kerja berusia 16-65 tahun, yaitu 4%. Ini adalah kesenjangan terbesar yang pernah tercatat.
Namun, bukan hanya lulusan baru yang mengalami kesulitan. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan bahwa, kecuali penurunan singkat akibat pandemi COVID-19, bisnis di AS saat ini merekrut karyawan pada tingkat terendah sejak tahun 2013.
Meskipun tingkat PHK tetap rendah secara historis, pasar kerja jelas menjadi jauh lebih sulit daripada beberapa tahun yang lalu bagi mereka yang mencari pekerjaan.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, Aneesh Raman menekankan: "Tugas terpenting, tersulit, dan juga paling menarik yang harus dimulai oleh para pekerja baru adalah mengidentifikasi 'kisah pribadi' mereka. Ini adalah keterampilan unik yang Anda miliki, yang diasah melalui pengalaman hidup dan pembelajaran."
Langkah kedua, menurut Aneesh Raman, adalah "belajar setiap hari," dan itu dimulai dengan AI. Aneesh Raman berpendapat bahwa menjadikan pembelajaran, terutama tentang AI, sebagai kebiasaan sehari-hari akan sangat bermanfaat bagi karier seseorang. Ia mendorong orang untuk berpikir tentang membangun karier menuju pekerjaan di mana mereka dapat unggul, berdasarkan keterampilan dan pengetahuan inti unik mereka.
Ketika ditanya apakah adopsi AI akan mempersulit kaum muda untuk mencari pekerjaan, Aneesh Raman mengatakan bahwa ini adalah "waktu terbaik sekaligus waktu terburuk" untuk memasuki pasar tenaga kerja.
Perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam mengadopsi AI, dan cenderung fokus pada tugas-tugas dasar karyawan baru sebagai area di mana AI dapat membantu meningkatkan produktivitas.
Namun, Aneesh Raman juga menunjukkan tanda-tanda positif. Semakin banyak orang akan berpindah pekerjaan di dalam perusahaan yang sama, di mana mereka memiliki kesempatan untuk belajar, berkembang, dan mengerjakan tugas-tugas menarik lebih cepat daripada dalam model kerja lama.
Aneesh Raman percaya bahwa pekerjaan akan berubah untuk semua orang, terlepas dari kondisi ekonomi triwulanan atau tahunan. Ia menekankan bahwa keterampilan lunak dan keterampilan interpersonal semakin menjadi elemen inti dalam perekrutan dan promosi, bahkan untuk insinyur perangkat lunak.
Untuk mempersiapkan pekerja muda menghadapi peran yang mungkin sulit digantikan oleh AI, Aneesh Raman berpendapat bahwa hal terpenting adalah sistem yang berkaitan dengan pekerjaan harus "berpusat pada manusia". Ia menyarankan agar bisnis dan pendidik sangat perlu membantu pekerja untuk mengenal dan memanfaatkan alat AI secara efektif.
Raman percaya bahwa hal terpenting bagi setiap pekerja muda adalah mengakui kesulitan saat ini dan mengatasi ketakutan mereka untuk benar-benar mulai membangun karier yang tidak pernah dibayangkan oleh generasi sebelumnya. Kemampuan AI untuk membantu pekerja muda belajar, berkembang, membangun produk dan bisnis merupakan keuntungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nguoi-lao-dong-can-thich-ung-voi-thi-truong-viec-lam-dang-thay-doi-do-ai-post1043215.vnp






Komentar (0)