Ibu PPN (79 tahun, Provinsi Kien Giang ) terpaksa memakai popok selama kurang lebih 8 tahun karena inkontinensia urin. Setiap kali ia merasa ingin buang air kecil, urinnya langsung keluar karena tidak mampu menahannya. Ia telah mengunjungi banyak rumah sakit tetapi belum menemukan metode pengobatan yang membuatnya merasa nyaman.
Di Pusat Urologi - Nefrologi - Andrologi, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Kota Ho Chi Minh, Ibu PPN terus didiagnosis secara klinis dengan sistokel derajat 3, bagian kandung kemih terekspos seluruhnya dari vagina, dengan peningkatan mobilitas uretra, sehingga memperburuk inkontinensia urin.
Untuk mengobati Ny. N. secara tuntas, dokter meresepkan operasi laparoskopi suspensi kandung kemih yang dikombinasikan dengan pemasangan jaring uretra TOT (yang menopang cincin otot uretra yang melemah). Setelah operasi, kesehatan Ny. N. stabil.
Dr. Le Phuc Lien, Kepala Unit Urologi Wanita, Pusat Urologi, Nefrologi, Andrologi, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Kota Ho Chi Minh, mengatakan inkontinensia urine terbagi menjadi beberapa jenis: inkontinensia urine urgen terjadi seketika saat merasakan keinginan buang air kecil, tidak dapat ditahan; inkontinensia urine stres terjadi saat batuk, bersin, tertawa keras, mengangkat barang berat; inkontinensia urine overflow terjadi saat kandung kemih tidak kosong sempurna, urine otomatis keluar secara sporadis; inkontinensia urine campuran.
Selain itu, masih banyak lagi penyebab dan kelompok risiko yang menyebabkan wanita mengalami inkontinensia urine seperti mengonsumsi minuman dan makanan yang merangsang kandung kemih seperti bir, anggur, kopi, teh, makanan pedas dan asam; infeksi saluran kemih; kegemukan dan obesitas; beberapa kerusakan saraf; sembelit jangka panjang; trauma panggul; diabetes; kandung kemih terlalu aktif...
Dr. Lien mengatakan bahwa inkontinensia urin menyebabkan banyak ketidaknyamanan dan masalah bagi wanita. Banyak penderita inkontinensia urin parah harus memakai pembalut atau popok sepanjang hari, sehingga mereka merasa canggung dan canggung dalam berkomunikasi, takut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, menjalani kehidupan yang tertutup, dan bahkan enggan berbagi dengan kerabat.
Selain itu, wanita dengan inkontinensia urin jangka panjang dapat mengalami masalah kulit seperti bisul, gatal, ruam; dan infeksi saluran kemih yang sering berulang.






Komentar (0)