Setelah kumpulan esai pertamanya "Pedesaan Sungai Merah", kumpulan cerita ini menegaskan kematangannya dalam teknik bercerita, kedalaman emosi dengan getaran yang muncul dari hati yang bergairah tentang kehidupan.

Buku ini terdiri dari 14 cerita pendek yang ditulis Nhat Chi Mai dengan tekun selama lebih dari dua tahun. Ia memasukkan potongan-potongan kehidupan kontemporer yang sangat nyata dan hangat ke dalam tulisannya.
Cerita-ceritanya bukanlah cerita baru dalam hal subjek, tetapi menarik karena gaya penulisannya yang fleksibel; terkadang romantis dan membumbung tinggi, terkadang ringkas dan koheren, mengandung filosofi yang lembut namun mendalam.
Menghormati gaya penulisan tradisional, sistem karakter dalam karya-karya Nhat Chi Mai adalah orang-orang yang dekat dengan kita; alur ceritanya adalah situasi-situasi yang sangat mudah ditemui dalam kehidupan nyata. Situasi-situasi tersebut meliputi hubungan keluarga, persahabatan, guru, dan murid.
Penulis menunjukkan keteguhan hati, mulai dari cara ia bercerita hingga klimaks, dan dengan lihai memecahkan masalah. Setiap karya merupakan kisah sederhana, tetapi selalu meninggalkan banyak efek emosional.
Cerpen "Nang Dyed Mau" dan "Ngay Gio Bao Qua" mengeksplorasi tema keluarga tentang hubungan antara ibu mertua, menantu perempuan, dan anak tiri. Hubungan ini telah banyak muncul dalam karya sastra, tetapi Nhat Chi Mai tetap mampu memikat pembaca untuk mengikuti setiap kata, untuk merasakan pasang surut perasaan setiap tokoh.
Setelah semua lika-liku kehidupan, badai dan kesulitan, kebenaran tetap datang di akhir, eksistensi abadi perasaan manusia. Akhir cerita adalah gambaran sekuntum bunga merah cerah bagai warna matahari, menerangi harapan akan masa depan cerah yang penuh kebahagiaan.
Mewarisi keberhasilan koleksi esai pertamanya tentang topik pedesaan, dalam koleksi cerita ini, gambaran pedesaan Utara muncul melalui banyak karya Nhat Chi Mai, yang menunjukkan pemahamannya yang mendalam tentang budaya pedesaan dan keterlibatannya dalam perubahan di tanah airnya.
"Red Sunlight", "The Starfruit Tree by the Temple Gate", "The Ancient Temple by the River" adalah lembaran-lembaran karya sastra yang semeriah napas pedesaan dari setiap generasi. Ada sedikit nostalgia dan penyesalan atas ciri-ciri budaya pedesaan yang perlahan memudar, sedikit kebingungan dan keterkejutan atas perubahan desa dalam arus urbanisasi, dan juga desahan tertahan dari nasib yang tak menentu dalam hidup yang penuh kesulitan. Namun, di atas segalanya, tetaplah keyakinan sejati pada nilai-nilai inti, pada ikatan darah yang tak terbantahkan bagai sumber kesegaran yang tak berujung.
Cerpen "Langit Berangin" menjadi judul keseluruhan buku sebagai tujuan artistik sang penulis. Tokoh utama cerita ini adalah Nga, seorang gadis cantik yang lahir dalam situasi yang sangat istimewa. Banyak orang dalam situasi tersebut mudah terjerumus dalam jerat badai, tetapi Nga dengan berani mengatasi kesulitan-kesulitan itu.
Hidup itu luas dan penuh badai, tetapi kebaikan hati dan kepribadian luhur para tokoh utamanya merupakan penegasan akan perasaan yang abadi. Kisah ini adalah bukti paling jelas dan nyata akan fungsi luhur seni sejati: Menuntun manusia menuju kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Penulis Nhat Chi Mai masih tekun menapaki jejaknya di jalan sastra yang berliku. Layaknya semilir angin cinta manusia yang masih lembut meniupkan ketegangan dan skeptisisme, setiap halamannya mengandung keyakinan abadi akan kebaikan, sebuah penegasan akan nilai-nilai yang mengakar dalam kehidupan yang luas ini.
Sumber: https://hanoimoi.vn/nhung-ngon-gio-mat-lanh-716876.html






Komentar (0)