Menurut UN News, negara-negara mengadopsi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2015 dengan janji untuk tidak meninggalkan siapa pun. Di antara tujuan yang ditetapkan adalah mengakhiri kemiskinan dan kelaparan ekstrem, serta memastikan tidak ada seorang pun yang kelaparan pada tahun 2030. Tujuan lainnya termasuk memastikan akses terhadap air bersih, sanitasi yang aman, energi bersih, pendidikan berkualitas universal, kesetaraan gender, dll.
Ke-17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terdiri dari total 169 sub-tujuan. Namun, Bapak Guterres memperingatkan bahwa hanya 15% dari target ini yang berada di jalur yang tepat dan banyak lainnya bergerak ke arah yang berlawanan. Krisis dan tantangan telah mengurangi perhatian dan pendanaan untuk upaya-upaya pencapaian SDGs.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres berpidato di KTT SDG di New York City, AS, pada 18 September. Foto: REUTERS
Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, mencatat bahwa sekitar 1,2 miliar orang masih akan hidup dalam kemiskinan pada tahun 2022 dan sekitar 8% populasi global masih akan menghadapi kelaparan pada akhir dekade ini. Dengan laju implementasi SDG saat ini, 575 juta orang masih akan hidup dalam kemiskinan ekstrem dan 84 juta anak akan putus sekolah pada tahun 2030.
Pada konferensi tersebut, para pemimpin mengadopsi deklarasi politik tentang percepatan aksi untuk mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Deklarasi ini mencakup komitmen untuk mendanai negara-negara berkembang, dukungan untuk mekanisme penghapusan utang yang efektif, reformasi arsitektur keuangan internasional, dan sebagainya. "Dengan aksi terkoordinasi yang ambisius, pada tahun 2030, kita dapat mengentaskan 124 juta orang tambahan dari kemiskinan dan memastikan lebih dari 113 juta orang tidak lagi kekurangan gizi," tegas Bapak Francis.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)