Buku ini menceritakan kisah perjalanan seorang anak laki-laki tropis, dari rasa ingin tahunya terhadap "salju" di lemari es, hingga mimpinya menaklukkan pegunungan bersalju dengan pesawat.
Where There Is No Snow oleh penulis muda Huynh Trong Khang, diterbitkan oleh Tre Publishing House pada bulan November, adalah novel yang puitis, magis, dan seperti dongeng.
Karya setebal 168 halaman itu menceritakan kisah perjalanan seorang anak laki-laki tropis, dari rasa ingin tahunya terhadap "salju" di lemari es hingga mimpinya menaklukkan Himalaya dengan pesawat.
Pada sore musim panas, ia berjinjit membuka pintu kulkas untuk memuaskan hasratnya menyaksikan "salju" tumbuh.
Suatu pagi yang lampau, ayah saya membawa pulang sebuah kulkas. Saat itu, banyak rumah di kota masih belum memiliki listrik. Meskipun merupakan penemuan lama, keberadaannya di pinggiran kota, tempat asap dapur masih menempel di setiap helai rumput di pinggir jalan, masih merupakan barang mewah untuk dipajang, bukan untuk digunakan.
"Sebuah mesin yang diciptakan untuk memperpanjang pembusukan makhluk yang telah ditakdirkan oleh waktu pasti punya waktu".
Sampul buku "Where There Is No Snow" (Foto: Tre Publishing House).
Bertahun-tahun kemudian, ia tumbuh dewasa, mengabdikan dirinya untuk belajar, menabung untuk merakit pesawatnya sendiri guna menaklukkan puncak salju abadi Himalaya.
Di tengah badai salju yang panjang, takdir memberikan "pilot" hubungan yang aneh dengan kepingan salju kuno yang kecil, tetapi menjadi saksi kesedihan semua orang dan benda di bumi dari jauh.
Percakapan dimulai.
Pertemuan ajaib antara seorang anak laki-laki dan seekor kepingan salju kecil yang telah bepergian melalui banyak daerah dan menyaksikan banyak kisah hidup.
"Salju. Salju yang sangat banyak.
Seluruh Himalaya tertutup selimut salju abadi yang tebal, pelukan dingin nan penuh gairah dari langit biru abadi memutuskan untuk menyimpannya sendiri, jauh dari manusia-manusia yang penasaran, hari demi hari, tahun demi tahun, yang mencoba menaklukkannya. Aduh! Langit biru abadi mendesah - betapa sombongnya mereka!
Where There Is No Snow bercerita tentang negeri bersalju yang dingin, namun hangat bak dongeng seorang ibu, sebuah representasi indah yang muncul dari langit yang indah di mata seorang anak. Di saat yang sama, buku ini merupakan puisi halus yang didedikasikan untuk hal-hal kecil di mata orang dewasa.
Phuong Hoa (menurut dantri.com.vn)
Sumber
Komentar (0)