Onana membuat kesalahan lagi. |
Pada dini hari tanggal 11 April, kesalahan serius penjaga gawang Kamerun dalam pertandingan melawan Lyon menempatkan tim tuan rumah dalam posisi sulit, dan menimbulkan pertanyaan apakah pimpinan "Setan Merah" harus mencari penjaga gawang baru di bursa transfer musim panas.
Penyakit lama kambuh lagi
Sebelum pertandingan, Onana terlibat kontroversi dengan mantan gelandang Manchester United, Nemanja Matic. Kiper berusia 29 tahun itu dengan percaya diri menyatakan bahwa tim Inggris itu lebih unggul daripada lawan mereka di Ligue 1. Menanggapi hal tersebut, Matic tak segan-segan mengejeknya, menyebut Onana "salah satu kiper terburuk dalam sejarah Manchester United modern".
Matic juga mengatakan bahwa Onana perlu membuktikan kemampuannya sebelum melontarkan pernyataan keras. Ucapan Matic tampaknya memengaruhi Onana, karena ia melakukan kesalahan yang berujung pada gol pembuka Lyon.
Pada menit ke-26, dari tendangan bebas Thiago Almada yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya, Onana menanganinya dengan ceroboh, membiarkan bola lolos dari genggamannya dan langsung masuk ke gawang. Kesalahan ini membuat tim tamu harus mengejar. Beruntung bagi Onana, gol dari Leny Yoro dan Joshua Zirkzee membantu Manchester United membalikkan keadaan dan unggul 2-1.
Namun, pada menit ke-5 perpanjangan waktu, Onana kembali gagal menangani tembakan pertama Lyon dengan baik, membiarkan bola memantul tepat di depan gawang, sehingga lawan dapat memanfaatkan rebound untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Hal ini jelas merupakan kelemahan Onana, karena mantan kiper Ajax tersebut kurang piawai dalam menangani bola saat meninju atau memblok, sehingga sering kali menciptakan peluang bagi lawan untuk memanfaatkan rebound.
Dalam pertengkaran mulut antara Onana dan Matic, gelandang Serbia itu jelas-jelas tertawa terakhir. Trik psikologis para pemain Lyon sebelum pertandingan tampaknya efektif. Kesalahan kiper Kamerun itu berkontribusi pada kedua gol yang dicetak perwakilan Ligue 1 itu ke gawang MU.
Teknik pukulan dan tangkisan Onana bermasalah. |
Statistik menunjukkan bahwa Onana kebobolan rata-rata 1,48 gol per pertandingan untuk Manchester United, dengan total 138 gol dalam 94 pertandingan. Angka ini jauh di bawah rata-rata kebobolan para kiper legendaris klub. David de Gea telah kebobolan rata-rata 1,08 gol per pertandingan selama lebih dari satu dekade.
Sebelumnya, pemain-pemain ternama seperti Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar bahkan memiliki rekor yang lebih impresif. Kesalahan melawan Lyon hanyalah satu dari serangkaian kesalahan yang dilakukan Onana sejak bergabung dengan "Setan Merah".
Ia telah meninggalkan jejak negatif di banyak pertandingan penting, mulai dari penanganan yang ceroboh hingga situasi yang tidak menentukan. Meskipun kemampuannya dengan kaki terkadang memberinya keuntungan, kesalahannya seringkali merugikan timnya. Tekanan semakin besar pada Onana, terutama karena Manchester United hanya memiliki Liga Europa sebagai satu-satunya peluang untuk menyelamatkan musim yang buruk.
Sudah waktunya bagi Amorim untuk membuat keputusan.
Mantan asisten pelatih Manchester United, Mike Phelan, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat mengomentari Sky Sports seusai pertandingan. Ia mengkritik keras kesalahan Onana, menekankan bahwa kesalahan semacam itu tidak dapat diterima di tim sekelas ini.
"Keputusan kiper selalu menjadi yang tersulit bagi manajer mana pun," kata Phelan. "Apakah Manchester United memiliki kiper cadangan yang mampu mengambil peran nomor satu hingga akhir musim?"
Phelan juga mengenang sebuah anekdot dari masa lalu, ketika seorang “pelatih hebat” Manchester United pernah dengan berani mengganti kiper utama di final piala, menyiratkan bahwa Sir Alex siap mencopot kiper utama jika mereka tidak bermain bagus.
Ia menyimpulkan dengan tegas: "Anda tidak bisa membenarkan kesalahan yang berulang selamanya." Phelan punya alasannya. Dalam pertandingan-pertandingan babak gugur Liga Europa yang krusial, kesalahan kecil apa pun dari kiper bisa merugikan tim.
Onana bergabung dengan Manchester United dari Inter Milan pada tahun 2023 dengan biaya transfer 50,2 juta euro, dengan ekspektasi tinggi setelah musim yang impresif di Serie A. Namun, kenyataan pahit. Sang kiper terus melakukan kesalahan, membuat para penggemar dan pakar mempertanyakan masa depannya di Old Trafford.
Peringatan Mike Phelan bagaikan panggilan untuk bangun dari tidur bagi petinggi Manchester United dan pelatih Amorim: inilah saatnya untuk mempertimbangkan secara serius posisi penjaga gawang, karena kesabaran tidak bisa bertahan selamanya saat tim tengah berusaha bangkit.
Pertanyaannya, beranikah Amorim melepas Onana pada leg kedua nanti, atau di sisa perjalanan Manchester United musim ini?
Dua kesalahan konyol Onana membuat MU ditahan imbang. Pada dini hari tanggal 11 April, MU bermain imbang 2-2 dengan Lyon di leg pertama perempat final Liga Europa.
Sumber: https://znews.vn/onana-mac-bay-matic-post1544961.html
Komentar (0)