Berbicara pada upacara pelantikan di Parlemen Turki di Ankara, Bapak Erdogan menyatakan: "Sebagai Presiden, saya bersumpah dengan hormat dan integritas di hadapan Turki yang agung dan bersejarah untuk melindungi keberadaan dan kemerdekaan Tanah Air..., untuk mematuhi Konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, prinsip dan reformasi mendiang Presiden Atatürk, serta prinsip-prinsip republik."
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Ankara pada 30 Mei 2023. (Foto: AFP/TTXVN)
Presiden Erdogan adalah pemimpin Turki yang paling lama menjabat. Ia memenangkan 52,2% suara dalam pemilu 28 Mei.
Kemenangan pemimpin itu menentang sebagian besar jajak pendapat, meskipun Turki sedang mengalami krisis biaya hidup.
Pada tanggal 29 Mei, Presiden Erdogan menyerukan "persatuan dan persatuan" setelah memenangkan kemenangan tipis di putaran kedua pemilihan presiden.
Berbicara kepada para pendukungnya di luar Istana Kepresidenan di ibu kota Ankara, Tn. Erdogan menekankan bahwa pemilu ini merupakan peristiwa "paling penting" bagi Turki di era modern.
"Kita harus bersatu dan bersatu. Saya menyerukan ini dengan sepenuh hati," desaknya. "Hari ini... seluruh negeri berpenduduk 85 juta jiwa telah menang," tambahnya.
Presiden Erdogan juga berjanji untuk melaksanakan proyek pembangunan pusat gas internasional di Türkiye seperti yang sebelumnya diusulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya akan semakin memperkuat posisi Turki dengan berinvestasi di sektor transportasi dan energi, yang merupakan infrastruktur dasar bagi pembangunan kelas dunia ," tegasnya.
(Sumber: vietnamplus)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)