Sore hari tanggal 31 Agustus, kami bertemu dengan Bapak Petr Tsvetov, Wakil Presiden Pertama Asosiasi Persahabatan Rusia-Vietnam di hotel. Dalam suasana yang bersahabat, kami berbincang dengannya tentang perasaannya saat kembali ke Vietnam.
Begitu menginjakkan kaki di Bandara Noi Bai, perasaan pertama yang ia rasakan adalah kehangatan dan keakraban. Ini bukan pertama kalinya ia datang ke Vietnam—tanah tempat ia tinggal dan bekerja selama bertahun-tahun. Jarak yang dekat dari bandara ke hotel sudah cukup baginya untuk menyadari perubahan-perubahan yang terjadi: jalan-jalan yang luas, bangunan-bangunan modern, bukti perkembangan pesat Vietnam dan pencapaian baru dalam rangka peringatan 80 tahun Hari Nasional.
Bapak Petr Tsvetov, Wakil Presiden Pertama Asosiasi Persahabatan Rusia-Vietnam. (Foto: Dinh Hoa) |
Ia berkata: Kecintaannya pada Vietnam berawal saat ia masih menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Moskow. Kecintaannya pada bahasa, sejarah, dan budaya Vietnam diwariskan oleh para gurunya yang telah lama terikat dengan Vietnam. Setelah 9 tahun belajar bahasa Vietnam, pada tahun 1977, ia berkesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah yang diam-diam telah lama ia cintai. Vietnam baru saja bersatu, dan rakyatnya baru saja melewati perang perlawanan yang sulit melawan AS. Semangat pantang menyerah itulah yang mendorongnya untuk mengabdikan hidup dan kariernya untuk Vietnam.
Dalam memoarnya, ia mengenang perjalanan pertamanya ke Vietnam. Pada tahun 1977, Vietnam merupakan negara yang penuh kesulitan dan kekurangan. Masyarakat masih menggunakan kupon jatah untuk membeli beras, daging, dan ikan. Mereka hanya mampu membeli sedikit untuk setiap barang. Pasar Dong Xuan hanya menjual pisang, hampir tidak ada buah-buahan lain, dan tidak banyak barang lainnya. Saat itu, ia sering belajar sendiri di perpustakaan, meneliti sejarah Vietnam. Petr Tsvetov masih ingat betul bahwa pada Tet 1978, ia memberikan sebungkus teh hijau kepada setiap staf perpustakaan—hadiah sederhana namun berharga pada masa itu, karena teh hijau sangat langka.
Menengok kembali masa lalu dan masa kini, Pak Tsvetov tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Saat ini, di Hanoi , supermarket atau pasar mana pun penuh dengan barang dagangan, mulai dari produk pertanian hingga perangkat elektronik. Ia sering memberi tahu murid-muridnya bahwa, cukup buka ponsel, Anda akan langsung melihat tulisan "Made in Vietnam", yang berarti produk-produk Vietnam terkenal di seluruh dunia.
Vietnam telah menguasai teknologi tinggi dan dinamis dalam Revolusi Industri Keempat.
Ia secara khusus mengapresiasi tingkat pertumbuhan PDB selama tahun 1990-an hingga 2000-an, serta lonjakan perdagangan luar negeri, yang menunjukkan bahwa dunia semakin menghargai kerja sama dengan Vietnam.
Berbicara tentang kerja sama antarmasyarakat, ia berkata: tahun 1990-an sangat sulit, ketika anggaran untuk kegiatan Asosiasi Persahabatan hampir tidak ada. Namun, berkat dukungan para mantan mahasiswa Vietnam yang pernah belajar di Uni Soviet, Asosiasi Persahabatan Rusia-Vietnam masih menyelenggarakan banyak pertemuan, pameran, dan konser. Seniman Vietnam datang untuk menampilkan musik Rusia, dan para pelukis Vietnam berpartisipasi aktif dalam pameran bersama.
“Itu adalah kenangan yang tak terlupakan,” katanya.
Ia menilai bahwa dalam satu setengah tahun terakhir, hubungan Rusia-Vietnam telah memasuki tahap perkembangan baru dengan serangkaian kunjungan tingkat tinggi: Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Vietnam (Juni 2024), Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man mengunjungi Rusia (September 2024), Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengunjungi Vietnam (Januari 2025), dan yang terbaru, Sekretaris Jenderal To Lam mengunjungi Rusia (Mei 2025). Dalam waktu kurang dari setahun, lebih dari 40 dokumen kerja sama telah ditandatangani, membuka prospek kerja sama yang komprehensif.
Di usianya yang telah menginjak 70 tahun, Bapak Tsvetov sedang memikirkan bagaimana caranya agar persahabatan yang langgeng dapat terus terjalin. Ia dan rekan-rekannya bekerja sama dengan Persatuan Organisasi Persahabatan Vietnam untuk membahas perluasan kegiatan yang ditujukan bagi kaum muda, mulai dari forum daring bagi kaum muda kedua negara untuk berkomunikasi dalam bahasa Rusia dan Vietnam, hingga mendorong pembelajaran bahasa Rusia untuk memenuhi kebutuhan praktis di dunia kerja. Baginya, generasi muda akan menjadi kekuatan untuk melanjutkan dan menjaga persahabatan Rusia-Vietnam selamanya.
Dalam suasana heroik hari-hari musim gugur yang bersejarah, ia berkata: "80 tahun terakhir telah menjadi perjalanan bersejarah dengan banyak kemenangan gemilang. Saya mendoakan banyak kemenangan baru bagi rakyat Vietnam dalam perjalanan membangun negara yang beradab, demokratis, dan kuat."
Sumber: https://thoidai.com.vn/petr-tsvetov-trao-tuong-lai-huu-nghi-nga-viet-cho-the-he-tre-215995.html
Komentar (0)