Selama 40 hari kerja, selain meninjau laporan Pemerintah mengenai hasil pelaksanaan rencana pembangunan sosial ekonomi, anggaran pendapatan dan belanja negara, serta mempertimbangkan dan memutuskan berbagai masalah penting negara lainnya, pada masa sidang ini, Majelis Nasional akan meninjau dan mengesahkan sebanyak-banyaknya 53 rancangan undang-undang dan resolusi, termasuk 49 rancangan undang-undang.
Ini merupakan tugas legislatif yang cukup "berat" bagi Majelis Nasional pada masa sidang ini. Ini juga berarti bahwa tanggung jawab besar dibebankan kepada para anggota Majelis Nasional ke-15 untuk pembangunan sosial-ekonomi dan masa depan negara di masa mendatang.
Sebanyak 53 rancangan undang-undang dan resolusi yang dibahas dan disetujui oleh Majelis Nasional meliputi: Undang-Undang tentang Administrasi Perpajakan (diubah); Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan Orang Pribadi (diubah); Undang-Undang tentang Penghematan dan Anti-Sampah; Undang-Undang tentang Perencanaan (diubah); Undang-Undang tentang Perdagangan Elektronik; Undang-Undang tentang Keamanan Siber; Undang-Undang tentang Pencegahan Penyakit; Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang tentang Pendidikan ; Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi (diubah); Undang-Undang tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Perdata; Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang tentang Hak Kekayaan Intelektual; Undang-Undang tentang Teknologi Tinggi (diubah). Bersamaan dengan itu, Majelis Nasional juga membahas dan menyetujui Resolusi yang menetapkan sejumlah mekanisme dan kebijakan untuk mengatasi kesulitan dan hambatan dalam penyelenggaraan pelaksanaan Undang-Undang Pertanahan.
Dapat dilihat bahwa rancangan undang-undang dan resolusi yang telah dipertimbangkan dan disetujui oleh Majelis Nasional pada masa sidang ini mencakup sebagian besar bidang penting kehidupan, ekonomi, dan kemasyarakatan, dengan tujuan untuk segera melembagakan kebijakan dan resolusi Partai yang baru, dengan fokus pada penghapusan hambatan kelembagaan, khususnya di bidang pertanahan, investasi, perencanaan, konstruksi, lingkungan hidup, energi; dan sanitasi pasar obligasi korporasi dan pasar real estat.
Mari kita tinjau kembali perjalanan hampir 5 tahun ini untuk melihat lebih jelas bahwa menghilangkan hambatan kelembagaan merupakan salah satu tugas kunci dan berkelanjutan yang menjadi perhatian khusus Majelis Nasional. Kegiatan legislatif telah menunjukkan inovasi yang kuat dalam pemikiran dan proses penyusunan, menunjukkan proaktif, kreativitas, sikap positif, dan persiapan yang matang. Dan selama perjalanan tersebut, Majelis Nasional senantiasa mendampingi Pemerintah dalam mengeluarkan mekanisme dan kebijakan yang belum pernah ada sebelumnya untuk memecahkan permasalahan mendesak di negara ini. Khususnya, dalam seluruh kebijakannya, Majelis Nasional senantiasa menempatkan rakyat dan dunia usaha sebagai pusatnya. Dari sana, Majelis Nasional secara aktif dan sigap menyingkirkan kesulitan dan hambatan untuk memobilisasi dan memanfaatkan seluruh sumber daya secara efektif demi pembangunan nasional.
Dan yang sangat istimewa adalah untuk pertama kalinya, Majelis Nasional menyerahkan Orientasi Program Pembentukan Undang-Undang untuk seluruh periode kepada Politbiro untuk dipertimbangkan dan disetujui. Dengan demikian, hal ini membantu pelaksanaan aktif peninjauan dokumen hukum, memastikan kesatuan, sinkronisasi, dan kelayakan sistem hukum. Banyak mekanisme kebijakan khusus telah dikeluarkan untuk segera mengatasi kesulitan sesuai dengan setiap tahap pembangunan negara. Berkat hal tersebut, momentum pembangunan sosial-ekonomi negara kita telah tercipta dengan banyak titik terang yang luar biasa.
Hasil periode Majelis Nasional ini sangat diapresiasi oleh para pemilih dan masyarakat. Namun, seiring dengan perkembangan sosial-ekonomi yang berkelanjutan, perlu terus ditingkatkan dan diciptakan terobosan kelembagaan baru di bidang-bidang yang belum memiliki kerangka hukum yang memadai untuk mengaturnya, seperti pembangunan hijau, aset digital, kecerdasan buatan, dll.
Meskipun kita tahu bahwa dengan 53 rancangan undang-undang dan resolusi yang harus dipertimbangkan dan disetujui oleh Majelis Nasional pada masa sidang ini, pekerjaan yang harus dilakukan sangatlah besar. Namun, hal ini sekali lagi menunjukkan semangat legislatif Majelis Nasional yang proaktif dan "awal, berjangkauan luas". Sebagaimana ditegaskan oleh Ketua Majelis Nasional, Tran Thanh Man, ini adalah "bukti nyata bahwa semangat undang-undang harus selangkah lebih maju, membuka jalan bagi inovasi, dengan menjadikan kehidupan dan kepentingan rakyat sebagai tolok ukur kebijakan".
Meyakini, dengan mengedepankan kecerdasan, keberanian dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap para pemilih, terhadap rakyat, terhadap nasib negara, para wakil rakyat di DPR akan berdiskusi secara terbuka dan mengusulkan solusi agar undang-undang dan resolusi yang disahkan DPR pada masa sidang ini betul-betul dapat mewujudkan pembangunan.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/phap-luat-mo-duong-cho-doi-moi-phat-trien-10392322.html
Komentar (0)