Menerbitkan obligasi hijau: Apakah biaya menjadi hambatan?

Analisis terkini oleh FiinRatings mengatakan bahwa, berdasarkan pengalaman dari pasar luar negeri dan studi internasional, khususnya, berdasarkan model simulasi biaya Forum Ekonomi Dunia, total biaya penerbitan obligasi hijau mencakup biaya langsung (satu kali dan berkala) dan biaya tidak langsung dari kepatuhan terhadap standar pengungkapan dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Secara teori, biaya ini sepadan dengan manfaatnya. Namun, dalam praktiknya, terdapat perbedaan yang signifikan, terutama bagi penerbit baru atau penerbit kecil, sehingga menciptakan hambatan biaya yang besar untuk mengakses modal obligasi hijau.

Biaya yang dikeluarkan saat menerbitkan obligasi hijau (Unit: USD)

Biaya persiapan tahap pra-penerbitan seringkali menjadi beban terbesar. Oleh karena itu, bisnis perlu mempersiapkan diri secara matang sejak tahap pra-penerbitan, termasuk: memilih proyek yang memenuhi kriteria ramah lingkungan, membangun sistem manajemen modal yang transparan, dan menetapkan proses untuk memantau efisiensi modal.

Untuk mengurangi hambatan ini, dukungan dari para pemangku kepentingan, terutama sektor publik, diperlukan untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya, serta mendorong pengembangan pasar keuangan hijau.

FiinRatings memperkirakan bahwa obligasi hijau terbaru di pasar Vietnam memiliki tingkat bunga penerbitan sekitar 6%. Biaya terkait seperti biaya penjaminan berkisar antara 1,5-2,5% tergantung pada penilaian lembaga penjaminan, biaya pelunasan awal sekitar 1-2%, biaya komitmen sekitar 1%, dan biaya lainnya.

Secara umum, total estimasi biaya penerbitan obligasi hijau oleh perusahaan masih sekitar 1-2% lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga rata-rata obligasi reguler yang diterbitkan oleh perusahaan dalam kelompok industri yang sama.

Perkiraan tingkat kupon dan biaya lainnya dari waktu ke waktu untuk obligasi hijau terpilih yang baru-baru ini diterbitkan oleh perusahaan non-keuangan

Penerbitan obligasi hijau di pasar Vietnam masih relatif terbatas. Namun, pasar ini diperkirakan akan berkembang lebih pesat di masa mendatang berkat sejumlah faktor pendorong penting.

Pertama, kerangka hukum semakin lengkap dan sinkron, dengan Pemerintah mengeluarkan kebijakan, kriteria klasifikasi hijau nasional, serta insentif pajak dan layanan sekuritas untuk mendorong penerbitan dan investasi obligasi hijau. Hal ini menciptakan koridor hukum yang solid, transparan, dan kondusif bagi pelaku bisnis dan investor untuk berpartisipasi di pasar.

Kedua, permintaan investor meningkat karena tren investasi berdasarkan kriteria ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). Investor tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga tertarik pada proyek yang berdampak positif terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini mendorong peningkatan permintaan obligasi hijau sebagai instrumen keuangan yang efisien dan bermakna secara sosial.

Terakhir, FiinRatings menilai bahwa bisnis semakin proaktif dalam membangun kerangka kerja keuangan hijau dan melakukan penilaian independen berdasarkan standar internasional seperti Climate Bonds Initiative (CBI) dan International Capital Markets Association (ICMA). Standardisasi ini membantu meningkatkan reputasi dan transparansi obligasi hijau, sehingga menciptakan kepercayaan bagi investor domestik dan asing.

Komentar (0)