Integrasi dan kesetaraan gender telah membuka banyak peluang baru bagi perempuan. Semakin banyak perempuan yang mengambil peran kepemimpinan, manajemen, dan bisnis yang sukses. Mereka memegang kendali atas hidup mereka sendiri, mengendalikan ekonomi , dan berkontribusi pada pembangunan negara. Mereka berpendidikan tinggi, memiliki keterampilan komunikasi internasional yang baik, dan dapat setara dengan laki-laki di berbagai bidang yang dulunya dianggap sebagai "hak istimewa laki-laki". Namun di balik penampilan yang kuat itu terdapat dunia batin yang penuh emosi, kepekaan, dan banyak pengorbanan diam-diam.
Perempuan masa kini tetaplah ibu yang pekerja keras, istri yang lembut, dan anak-anak yang berbakti. Sesukses apa pun mereka, mereka tetap mencurahkan sebagian besar energi mereka untuk keluarga dan kebahagiaan orang-orang terkasih. Hal itulah yang terkadang memberi mereka tekanan lebih besar, memaksa mereka untuk "berjuang" memenuhi peran sosial sekaligus memenuhi kewajiban mereka sebagai perempuan. Oleh karena itu, perhatian, pengertian, dan kebersamaan dari keluarga dan masyarakat sangatlah penting, bukan karena mereka lemah, melainkan karena mereka perlu dicintai seperti orang lain.
Kenyataannya, banyak perempuan menghadapi ketidaksetaraan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan di tempat kerja, bias gender, atau beban mengurus anak dan keluarga. "Luka-luka tak kasat mata" tersebut, betapa pun modernnya masyarakat, tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Oleh karena itu, melindungi perempuan bukan hanya tanggung jawab hukum, tetapi juga perwujudan budaya dan kemanusiaan di setiap komunitas.
Masyarakat yang beradab tidak hanya diukur dari kecepatan pembangunan ekonomi, tetapi juga dari cara masyarakat memperlakukan perempuan. Cinta dan perlindungan bukan berarti melindungi atau memaksakan, melainkan menciptakan kondisi bagi perempuan untuk menjadi diri sendiri—untuk memilih, dihormati, dan merasa aman. Itulah saatnya laki-laki tidak lagi memandang kekuatan perempuan sebagai ancaman, melainkan sebagai sumber kebanggaan; itulah saatnya masyarakat tahu bagaimana menghargai dan melindungi nilai-nilai luhur yang dibawa perempuan.
Perempuan masa kini dapat melangkah ke dunia dengan percaya diri dan mengendalikan hidup mereka, tetapi mereka tetap membutuhkan bahu untuk bersandar, tempat untuk kembali dengan damai. Karena meskipun zaman telah berubah, hakikat cinta dan perlindungan selalu menciptakan keindahan terdalam dalam jiwa manusia.
Masyarakat hanya benar-benar bahagia ketika perempuan hidup dalam cinta, rasa aman, dan rasa hormat. Karena, betapa pun modern dan kuatnya mereka, mereka tetaplah separuh dunia yang lembut, baik hati, dan toleran.
Quyen Anh
Sumber: https://baodongnai.com.vn/dong-nai-cuoi-tuan/202510/phu-nu-luon-can-duoc-yeu-thuong-cd41073/






Komentar (0)