
Snapdragon 8 Elite Gen 5 adalah model chip seluler yang akan dipasang pada model telepon pintar kelas atas yang diluncurkan akhir tahun ini dan tahun depan (Foto: Qualcomm).
Hal ini dianggap sebagai langkah berani oleh Qualcomm karena menggunakan arsitektur Oryon generasi ke-3 yang dikembangkan oleh perusahaan itu sendiri, alih-alih bergantung pada ARM seperti sebelumnya.
Menurut pengumumannya, Snapdragon 8 Elite Gen 5 memiliki 2 inti yang berjalan pada 4,6GHz dan 6 inti berkinerja tinggi yang berjalan pada 3,62GHz, menjanjikan peningkatan kinerja keseluruhan sebesar 16% dan penghematan energi sebesar 35% dibandingkan generasi sebelumnya.
Qualcomm bahkan dengan berani mengklaim bahwa chip baru itu "melampaui A19 Pro milik Apple" - sesuatu yang selalu kontroversial ketika mempertimbangkan kemampuan untuk mengoptimalkan perangkat lunak dan perangkat keras pada iPhone.
Daya pemrosesan grafis juga meningkat 23%, sementara konsumsi daya berkurang 20%. NPU Hexagon generasi baru meningkatkan daya AI hingga 37%, memungkinkan model bahasa berukuran besar berjalan langsung di perangkat.
Qualcomm menekankan hal ini sebagai faktor kunci untuk memastikan privasi. Namun, para ahli masih mempertanyakan: apakah pengalaman AI "di tempat" benar-benar diperlukan, atau hanya sekadar persaingan pemasaran?
Khususnya, modem X85 terintegrasi diiklankan mampu mengurangi latensi game hingga 50% berkat AI. Ponsel pintar pertama yang dilengkapi Snapdragon 8 Elite Gen 5 diperkirakan akan diluncurkan bulan ini atau tahun depan.
Namun, pengalaman sesungguhnya juga bergantung pada infrastruktur jaringan, jadi sulit memastikan bahwa chip itu sendiri telah sepenuhnya mengatasi masalah kelambatan.
Qualcomm Memperluas Pasar PC dengan Snapdragon X2 Elite dan X2 Elite Extreme

Qualcomm yakin bahwa chip Snapdragon X2 Elite dan Snapdragon X2 Elite Extreme akan melampaui chip kelas atas dari Intel dan AMD dalam hal kinerja dan efisiensi energi (Foto: Mashdigi).
Tidak berhenti pada telepon pintar, Qualcomm memperkenalkan Snapdragon X2 Elite dan X2 Elite Extreme untuk laptop, juga didasarkan pada arsitektur Oryon generasi ke-3, yang diproduksi pada proses 3nm.
X2 Elite Extreme menonjol karena 18 inti pemrosesannya, termasuk satu yang mencapai 5GHz. Qualcomm mengklaim duo chip baru ini 31% lebih cepat, 43% lebih hemat energi, dan 2,3 kali lebih bertenaga dalam hal grafis dibandingkan generasi X Elite tahun lalu.
Angkanya mengesankan, tetapi dibandingkan dengan lini chip Intel Core Ultra atau AMD Ryzen AI saat ini, para ahli mengatakan diperlukan verifikasi yang lebih independen.
Qualcomm mengklaim chip barunya memberikan performa 75% lebih tinggi pada tingkat daya yang sama dibandingkan chip Intel dan AMD. Klaim ini langsung menarik, tetapi juga berpotensi menjadi bumerang, mengingat ekosistem perangkat lunak, driver, dan hubungan jangka panjang Intel dan AMD dengan produsen PC—sesuatu yang masih harus dibuktikan Qualcomm.
Laptop yang menggunakan chip ini diperkirakan akan dirilis awal tahun depan. Pengguna akan dapat mencobanya langsung saat sudah tersedia di pasaran.
Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/qualcomm-ra-mat-chip-di-dong-va-chip-may-tinh-moi-20250925161046901.htm
Komentar (0)