AP melaporkan pada tanggal 28 September bahwa tindakan tersebut dilakukan setelah geng narkoba memblokir jalan dan memutus aliran listrik di beberapa wilayah Meksiko selama akhir pekan.
Ketika geng narkoba menguasai banyak wilayah di negara bagian Chiapas, sejumlah pekerja pemerintah harus datang dengan helikopter untuk memperbaiki jaringan listrik.
Angkatan Bersenjata Meksiko. Foto: AP
Sekitar 800 tentara, anggota garda nasional dan polisi terlihat di kota Frontera Comalapa, tempat kartel narkoba Sinaloa yang terkenal menyerbu akhir pekan lalu.
Konvoi militer Meksiko tidak menemui perlawanan dari kartel narkoba pada tanggal 27 September, tetapi penduduk setempat skeptis ketenangan sementara ini akan bertahan lama.
Pada Mei 2023, tentara Meksiko melakukan operasi serupa tetapi kemudian mundur. Perwira Felix Moreno Ibarra mengumumkan bahwa kali ini, mereka akan tetap tinggal sampai mereka merebut kembali wilayah yang diduduki oleh para penjahat.
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengakui pada tanggal 25 September bahwa geng narkoba telah memutus aliran listrik di beberapa kota dan melarang pekerja pemerintah pergi ke daerah pedesaan untuk memperbaiki jaringan listrik.
"Kartel narkoba berebut kendali atas rute perdagangan narkoba yang mengarah ke Meksiko selatan dari Amerika Tengah. Wilayah di sekitar kota Frontera Comalapa juga merupakan rute penyelundupan migran," ujar Bapak López Obrador.
Perang perebutan wilayah antara kartel Sinaloa dan rivalnya Jalisco New Generation terus berlanjut di daerah pedesaan di utara kota perbatasan Tapachula, dan konflik tersebut mengancam akan menyebar ke Guatemala.
Menurut Kolonel Manolo Tuyuc dari tentara Guatemala, mereka telah mengerahkan sekitar 2.000 tentara dan 350 kendaraan militer ke perbatasan dengan Meksiko.
"Kami menerima laporan tentang orang-orang bersenjata di dalam kendaraan yang melakukan perjalanan dari Meksiko ke Guatemala, mengancam komunitas kami," kata Tuyuc.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)