Produksi beras Filipina mencapai rekor tertinggi
Pemerintahan Marcos telah meningkatkan dukungan pertanian dan memperluas area panen padi yang belum digiling untuk meningkatkan produksi beras Filipina yang mencapai rekor tertinggi pada paruh pertama tahun ini, kata Departemen Pertanian pada tanggal 2 Oktober.
Menurut data yang baru-baru ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik Filipina (PSA), negara tersebut telah mencapai lebih dari 9,077 juta ton produksi gabah (Padi) dari Januari hingga Juni 2025, lebih tinggi dari rekor tertinggi sebelumnya sebesar 9,026 juta ton pada periode yang sama tahun 2023 dan 8,53 juta ton tahun lalu.
Upaya pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan kini mulai membuahkan hasil dengan produksi yang melampaui rekor pada tahun 2023, ujar seorang pejabat Kementerian Pertanian. Hal ini sebagian berkat upaya mekanisasi, irigasi, dan distribusi benih berkualitas baik.
Secara spesifik, 37.085 mesin pertanian didistribusikan kepada 7.338 kelompok tani, sementara 12.445 unit mesin dan peralatan pertanian diberikan kepada 6.869 koperasi dan asosiasi petani. Sebanyak 88.646 hektar lahan telah diairi melalui program perluasan irigasi pemerintahan Marcos, yang memberikan manfaat bagi 1,27 juta petani di seluruh negeri.
Pemerintah juga memberikan subsidi pupuk senilai sekitar 23 miliar peso kepada 5,66 juta petani, membantu mereka meningkatkan produksi lokal. Hasil panen tertinggi sepanjang masa ini juga disebabkan oleh peningkatan luas panen dan kondisi cuaca yang mendukung pada paruh pertama tahun 2025.
Data menunjukkan, luas panen padi melonjak hingga lebih dari 2,12 juta hektare, lebih tinggi dibandingkan 2,065 juta hektare pada periode yang sama di tahun 2024.
Petani “terdorong” oleh pendapatan yang lebih tinggi meskipun biaya produksi lebih tinggi, karena harga rata-rata padi di tingkat petani telah meningkat menjadi 23,48 peso pada tahun 2024, naik dari 19,88 PHP pada tahun 2023.
Laba kotor lebih tinggi sebesar P95.906/ha dan laba bersih sebesar P36.211/ha pada tahun 2024, dibandingkan dengan P82.914 dan P26.423, masing-masing, pada tahun 2023. Hal ini berarti rasio laba bersih terhadap biaya lebih tinggi sebesar P0,61/kg palawija dibandingkan dengan P0,47/kg pada tahun 2023.
Dengan produksi pada paruh pertama tahun 2025, Departemen Pertanian Filipina dapat mencapai target produksi beras tertinggi sebesar 20,46 juta ton/tahun.
Sumber: https://vtv.vn/san-luong-lua-cua-philippines-cao-ky-luc-100251003200749802.htm
Komentar (0)