Para peserta lokakarya "Menerapkan SEE Learning pada Pendidikan Anak Usia Dini" berpartisipasi dalam kegiatan pengalaman program SEE Learning - Foto: CONG TRIEU
Lokakarya "Menerapkan Pembelajaran SEE pada Pendidikan Anak Usia Dini" diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Anak Usia Dini (Universitas Pendidikan Kota Ho Chi Minh) dan perusahaan sosial Heart & Mind Edu (HME).
Lokakarya tersebut sebagian besar dihadiri oleh para ahli internasional (dari AS, Singapura, dan Filipina), serta banyak ahli domestik, administrator pendidikan, kepala sekolah, dan guru prasekolah dari dalam dan luar Kota Ho Chi Minh.
Untuk memulai presentasi, Profesor Geshe Lobsang Tenzin Negi, direktur eksekutif Pusat Ilmu Meditasi dan Etika Berbasis Kasih Sayang di Universitas Emory (AS), menampilkan serangkaian gambar yang menggambarkan krisis terkini di seluruh dunia. Gambar-gambar tersebut mencakup konflik ideologis yang terpolarisasi dan bentrokan kekerasan hingga perubahan iklim dan kesenjangan yang semakin lebar antara kaya dan miskin.
Profesor Geshe Lobsang Tenzin Negi, direktur eksekutif Pusat Ilmu Meditasi dan Etika Berbasis Kasih Sayang di Universitas Emory (AS) - Foto: CONG TRIEU
Menurut profesor tersebut, benang merah di antara krisis-krisis tipikal ini adalah kurangnya keterikatan emosional. Semuanya terjadi di tengah perkembangan ekonomi , medis, ilmiah, dan teknologi global.
"Pertanyaannya adalah, apakah kita lebih bahagia dengan perkembangan dan peningkatan yang kita alami?", tanya Negi.
Tsondue Samphel, wakil direktur program SEE Learning, mengatakan bahwa program SEE Learning diciptakan untuk membantu masyarakat mengatasi kekurangan-kekurangan ini.
Menurut Tsondue Samphel, kerangka kerja SEE Learning berasal dari tulisan Dalai Lama tentang etika sekuler. Struktur pedagogis SEE Learning dimulai dengan mengajarkan kesadaran, welas asih, dan etika kepada anak-anak.
Sejumlah besar pakar internasional dan domestik, manajer pendidikan, kepala sekolah, dan guru prasekolah dari dalam dan luar Kota Ho Chi Minh berpartisipasi dalam lokakarya SEE Learning - Foto: CONG TRIEU
Dr. Bui Hong Quan, Kepala Departemen Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Pendidikan Kota Ho Chi Minh, berkomentar bahwa program SEE Learning bertujuan untuk mengembangkan kualitas moral yang positif, keterampilan komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk berempati dan mengatur emosi. Program ini akan membantu siswa berintegrasi dan berkembang secara positif dalam masyarakat.
SEE Learning adalah program pendidikan tingkat lanjut yang berpusat pada peserta didik, dibangun di atas metode pengajaran modern dan praktis.
Menurut kepala departemen, penerapan SEE Learning akan berkontribusi untuk membuat administrator dan guru prasekolah lebih bahagia, meningkatkan kesehatan mental mereka, dan meningkatkan efisiensi kerja mereka. Bagi anak-anak, SEE Learning membawa manfaat luar biasa dalam hal kesehatan mental, perilaku, etika, dan kepribadian.
Pak Negi melaporkan bahwa tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa di AS semakin meningkat. Kira-kira satu dari tiga mahasiswa baru melaporkan pernah mengalami masalah kesehatan mental sebelum masuk universitas.
Pada tahun 2020-2021 saja, lebih dari 60% mahasiswa mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental. 64% mahasiswa putus kuliah karena alasan kesehatan mental.
"Meskipun statistik ini berlaku untuk mahasiswa di AS, saya yakin mahasiswa Vietnam juga menghadapi situasi ini," tegas Profesor Negi.
Sumber: https://tuoitre.vn/see-learning-giup-co-vui-tro-hanh-phuc-20240626193711609.htm






Komentar (0)