Momen ketika Godoy (kiri) menerima hantaman petasan dari para penggemar - Tangkapan Layar
Insiden itu terjadi pada menit-menit akhir kekalahan The Strongest 3-2 atas Blooming di Kejuaraan Bolivia pada tanggal 4 Agustus, tetapi rincian insiden tersebut baru sekarang dipublikasikan.
Secara khusus, selama perpanjangan waktu pertandingan di atas, para penggemar The Strongest melemparkan kembang api (disebut "llorona", yang dikenal karena kemampuannya terbang di udara seperti roket) ke lapangan dan menciptakan kekacauan.
Para penggemar di lapangan dan para pemain dari kedua tim terpaksa berlarian untuk menghindari cedera. Namun, striker Juan Godoy—yang mencetak gol kemenangan 3-2 untuk The Strongest—tidak seberuntung itu.
Juan Godoy tak sempat bereaksi terhadap kekacauan itu sebelum sebuah petasan dari seorang suporter mengenainya. Sang striker jatuh ke tanah sambil memegangi kemaluannya. Setelah dirawat oleh staf medis , ia ditandu keluar lapangan sambil kesakitan.
Laporan di surat kabar El Deber Bolivia mengatakan Godoy menderita luka bakar tingkat pertama di pahanya dan hematoma di testisnya.
Kelompok UltraSur dari Strongest diyakini bertanggung jawab atas insiden tersebut. Media Bolivia menduga bahwa para penggemar The Strongest menggunakan kembang api untuk memprotes pemilik klub.
Namun, UltraSur membantah informasi ini dan mengatakan mereka menyalakan kembang api untuk merayakan dan meminta maaf kepada Godoy. Kelompok tersebut juga mengumumkan bahwa mereka akan menemukan pelakunya dan "tidak akan menyalakan kembang api di pertandingan berikutnya".
Sumber: https://tuoitre.vn/soc-voi-canh-cdv-na-phao-vao-cau-thu-o-bolivia-2025080905475753.htm
Komentar (0)