Spanyol Mantan gelandang Bulgaria Hristo Stoichkov mengkritik pelatih yang melatihnya di Barca pada paruh pertama musim 1997-1998.
"Van Gaal pembohong," ujar Stoichkov kepada Mundo Deportivo pada 15 Oktober. "Dia bukan siapa-siapa dalam hidup saya dan saya tidak ingin menyia-nyiakan satu menit pun untuknya."
Stoichkov tetap memuji Van Gaal atas profesionalisme, taktik, dan metode kepelatihannya. Namun, legenda sepak bola Bulgaria itu tidak menyukai mantan pelatih Belanda itu secara pribadi. Ia bahkan mengatakan bahwa orang-orang yang pernah bekerja dengannya tidak menyukai Van Gaal.
Van Gaal (kiri) bekerja sama dengan Stoichkov di Barca pada paruh pertama musim 1997-1998. Foto: MD
Berbeda dengan sikapnya terhadap Van Gaal, Stoichkov memberikan penghormatan kepada legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff. "Pada tahun 1994, ketika saya kembali dari Paris dengan Bola Emas, saya melihat Johan bahagia dan menangis," kenang Stoichkov. "Ini membuat saya benar-benar menyadari betapa berartinya Johan bagi saya: seorang ayah dan guru."
Di bawah arahan Cruyff dari tahun 1990 hingga 1995, Stoichkov mencetak 108 gol dalam 214 pertandingan untuk Barca. Selama periode ini, ia memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut dan satu Piala Eropa. Pada musim 1996-97, setelah kembali dari Parma, Stoichkov mencetak delapan gol lagi dalam 35 pertandingan, membantu Barca memenangkan satu Piala Winners dan satu Copa del Rey.
Van Gaal mulai melatih Barca pada tahun 1997. Ia hanya membiarkan Stoichkov bermain enam pertandingan di paruh pertama musim 1997-1998, lalu meminjamkannya ke CSKA Sofia. Setelah itu, mantan pemain Bulgaria itu bergabung dengan Al Nassr (Arab Saudi), Kashiwa Reysol (Jepang), Chicago Fire, dan DC United (AS).
Di level tim nasional, puncak karier Stoichkov adalah membawa Bulgaria ke semifinal Piala Dunia 1994 dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan enam gol. Ia juga memenangkan Ballon d'Or pada tahun yang sama dan Sepatu Emas Eropa pada tahun 1990.
Van Gaal meroket antara tahun 1991 dan 1997, membantu Ajax memenangkan tiga kejuaraan Belanda dan satu Liga Champions. Namun, setelah masa keemasannya bersama klub Belanda tersebut, ia belum mencapai prestasi yang lebih tinggi atau setara. Van Gaal memenangkan dua gelar La Liga bersama Barca, satu gelar Belanda bersama AZ Alkmaar, membawa Bayern ke Bundesliga dan final Liga Champions 2010, sebelum memenangkan Piala FA bersama Man Utd. Bersama Belanda, Van Gaal meraih medali perunggu di Piala Dunia 2014 dan mencapai perempat final Piala Dunia 2022.
Thanh Quy (menurut Mundo Deportivo )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)