Bau badan merupakan fenomena biologis alami, yang mencerminkan proses metabolisme dan ekskresi dalam tubuh manusia.
Menurut Profesor Johan Lundström, Institut Karolinska (Swedia), yang mengkhususkan diri dalam penelitian bau badan, bau keringat manusia bergantung pada banyak faktor berbeda.
"Bau badan sebagian bergantung pada gen, populasi bakteri dalam tubuh (karena faktor-faktor seperti kebersihan dan genetika), dan lingkungan (kelembapan, suhu, tekanan udara). Selain itu, apa yang Anda makan juga memainkan peran penting," ujarnya kepada BBC .
Nanas, seperti banyak makanan lainnya, bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi bau badan (Ilustrasi: Pexels)
Makanan yang memengaruhi bau badan
Tubuh memiliki dua jenis utama kelenjar keringat: ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat terutama untuk mendinginkan tubuh dan tidak berbau.
Kelenjar apokrin aktif di area seperti ketiak dan selangkangan, mengeluarkan cairan yang kaya protein dan lipid—lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Ketika bakteri memecah zat-zat ini, mereka menciptakan bau—yang bisa ringan atau tidak sedap, tergantung pada individu dan gaya hidup.
Zat-zat yang dikeluarkan tubuh, termasuk melalui keringat, urine, dan sekresi vagina, juga dapat dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi seseorang.
"Kebanyakan makanan yang masuk ke dalam tubuh melepaskan zat-zat yang larut ke dalam darah. Zat-zat ini dikeluarkan dengan satu atau lain cara melalui bau badan," jelas Profesor Johan Lundström.
Oleh karena itu, beberapa makanan seperti rempah-rempah yang "berbau menyengat", daging merah, kari... dapat menyebabkan bau badan yang kuat dan tahan lama. Sebaliknya, makanan segar, sayuran hijau, buah-buahan, dan rempah-rempah dapat membantu melembutkan atau "menetralkan" bau badan.
Apakah makan nanas membantu memperbaiki bau vagina seperti yang dikabarkan?
Beberapa ahli gizi dan dokter kandungan mengatakan: keputihan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hormon, kebersihan pribadi, kesehatan vagina dan pola makan.
Gaya hidup, termasuk pola makan dan gizi, dapat memengaruhi bau badan, terutama bau vagina, dengan mengubah pH vagina atau meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan.
Misalnya, pola makan tinggi gula rafinasi dapat mengubah pH vagina, sehingga memungkinkan jamur tumbuh dan menyebabkan bau tak sedap. Sementara itu, mengonsumsi banyak makanan fermentasi seperti yogurt atau kimchi, yang kaya probiotik, dapat membantu menjaga mikrobioma vagina yang sehat.
Berbagi dengan Well and Good , Dr. Amy Roskin, dokter kandungan dan ginekolog, direktur medis di Seven Starling, sebuah pusat yang menyediakan layanan perawatan kesehatan mental untuk para ibu, mengatakan bahwa makan nanas membawa banyak manfaat kesehatan.
Nanas memiliki sifat anti-inflamasi, mempercepat penyembuhan jaringan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nanas mengandung 85-89% air, jadi menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk meningkatkan pelumasan vagina alami. Semakin banyak pelumasan vagina, semakin encer sekresinya, dan semakin sedikit bau tak sedap yang dihasilkan," analisis Dr. Roskin.
Namun pada kenyataannya, masih belum ada penelitian yang membuktikan adanya hubungan langsung antara memakan nanas dengan membaiknya penciuman bagian tersebut.
Karena kandungan gula alaminya yang tinggi dan aromanya yang khas, nanas dapat sedikit memengaruhi bau urine atau keringat, mirip dengan asparagus atau kopi. Namun, efek ini bersifat sementara dan bergantung pada jumlah yang dikonsumsi dan laju metabolisme masing-masing individu.
Oleh karena itu, dokter mengatakan bahwa orang harus makan nanas karena merupakan makanan sehat, bukan untuk meningkatkan bau badan.
Nanas adalah buah tropis yang kaya akan vitamin C, antioksidan dan terutama enzim bromelain, yang dikatakan memiliki efek anti-inflamasi dan membantu pencernaan.
Selain itu, enzim bromelain dalam nanas memiliki efek anti-inflamasi, yang membantu melancarkan sirkulasi darah. Hal ini secara langsung memengaruhi kemampuan ereksi pria dan meningkatkan gairah seksual wanita.
Selain itu, jika ingin mengatasi bau vagina, dokter juga menyarankan untuk minum air putih yang cukup setiap hari, banyak mengonsumsi sayur hijau, buah segar, dan yoghurt.
Jaga kebersihan pribadi dengan baik; kenakan pakaian dalam yang bersih dan menyerap keringat, hindari merokok, minum alkohol, serta mengonsumsi makanan olahan dan pedas.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/su-that-an-dua-de-co-the-thom-hon-20250512180156661.htm
Komentar (0)