Berikut ini adalah komentar dari The New York Times pada tanggal 8 April.
Dokumen rahasia Pentagon yang bocor mengungkap sebagian dari upaya Rusia dalam melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Secara spesifik, dokumen tersebut mencakup peringatan harian secara real-time yang dikirim ke badan intelijen AS, yang merinci kapan dan bahkan lokasi serangan Rusia di Ukraina. Hal ini dilaporkan dimaksudkan untuk membantu AS "memberikan informasi tepat waktu untuk pertahanan Ukraina."
Sebuah dokumen rahasia mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia merencanakan serangan rudal terhadap pasukan Ukraina di lokasi-lokasi tertentu di Odesa dan Mykolaiv pada tanggal 3 Maret tahun ini.
Tentara Ukraina di selatan Bakhmut pada 7 April. Foto: The New York Times
Dokumen-dokumen rahasia tersebut juga mengungkap kesulitan yang dihadapi oleh tentara Ukraina, seperti kekurangan amunisi dan kemajuan pasukan Rusia di sekitar kota Bakhmut di Ukraina timur. Lebih jauh lagi, dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa Washington tampaknya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang operasi militer Moskow daripada rencana Kyiv.
Menurut The New York Times, kebocoran dokumen rahasia yang disebutkan di atas berpotensi merugikan Ukraina karena Rusia akan berupaya untuk "membungkam" sumber informasi yang bocor tersebut. Para pejabat Washington mengatakan masih terlalu dini untuk menilai sejauh mana kerusakan yang akan terjadi, tetapi jika Rusia mengidentifikasi bagaimana AS mengumpulkan informasi tentang mereka dan menggagalkan upaya tersebut, jalannya konflik di Ukraina dapat berubah.
Yang perlu diperhatikan, The New York Times mengutip seorang pejabat intelijen senior Barat yang mengatakan bahwa kebocoran dokumen rahasia oleh AS dapat menyebabkan sekutu Washington membatasi pertukaran informasi intelijen. Pada saat yang sama, hubungan diplomatik antara AS dan sekutunya juga dapat rusak dengan cara lain.
Anggota Kongres dari Partai Republik, Mike Gallagher, yang juga anggota Komite Intelijen DPR, sedang menunggu rilis ringkasan kebocoran dokumen rahasia oleh pemerintahan Biden kepada para anggota parlemen selama sidang kongres minggu depan.
"Ini bisa menjadi masalah kontraintelijen yang besar. Fakta bahwa arsip ini telah bocor berarti kita sedang membicarakan sesuatu yang dapat membahayakan upaya keamanan nasional dan upaya Badan Intelijen Pusat (CIA) di Eropa dan di seluruh dunia," kata Gallagher.
Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki untuk segera menentukan sumber kebocoran tersebut. Beberapa informasi dalam dokumen rahasia tersebut mendekati perkiraan yang sebelumnya dibuat oleh pejabat AS. Misalnya, dokumen rahasia tersebut mengungkapkan korban jiwa Rusia di Ukraina berkisar antara 189.500 hingga 223.000, termasuk sekitar 43.000 yang tewas. Pejabat AS sebelumnya memperkirakan kerugian Rusia sekitar 200.000 tentara.
Sementara itu, para pejabat Kyiv menegaskan bahwa dokumen-dokumen rahasia tersebut "telah diubah atau dipalsukan," dengan tujuan "menabur ketidakpercayaan di antara mitra-mitra Ukraina."
Sumber






Komentar (0)