Memperkuat kerja sama energi bersih antara Vietnam dan Kanada

Meskipun Vietnam dan Kanada merupakan dua negara yang berjauhan secara geografis, keduanya memiliki banyak kesamaan dalam hal kerja sama transisi energi hijau. Ekonomi Hidrogen (gas H2) memainkan peran kunci dalam transisi energi bersih dan akan menjadi salah satu proyek penting untuk mencapai pembangunan ekonomi dan lingkungan antara Vietnam dan Kanada.

Demikian penilaian yang disampaikan dalam lokakarya tentang peningkatan kerja sama energi bersih antara Vietnam dan Kanada. Lokakarya ini merupakan kegiatan penting di bidang hubungan luar negeri dalam rangka peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Vietnam dan Kanada.

Suasana konferensi. Foto: Internet

Pada lokakarya tentang peningkatan kerja sama energi bersih Vietnam-Kanada, kelompok penelitian mengatakan bahwa Vietnam dapat memulai transisi dari pertanian dengan memproduksi hidrogen hijau, amonia hijau menjadi pupuk hijau dan dari transportasi dengan beralih ke kendaraan hibrida (yaitu kendaraan yang menggunakan bensin dan hidrogen) dan sel bahan bakar hidrogen.

Bapak Jacob Irving, Presiden Dewan Energi Kanada, menyampaikan: "Prioritas kita bersama dalam transisi energi adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, yang dipadukan dengan produksi hidrokarbon. Selain itu, meningkatkan persentase listrik tanpa emisi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kita. Ini adalah dua hal yang harus dilakukan bersama untuk mengurangi emisi, baik domestik maupun internasional. Kita akan menciptakan pasar hidrogen antara kedua negara kita dan dengan negara-negara lain untuk mengurangi emisi. Kita juga dapat berbagi pengetahuan dalam memproduksi hidrogen hijau."

Bapak Jacob Irving - Presiden Dewan Energi Kanada. Foto: Internet

Kanada telah menandatangani Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, yang berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih dari hidrogen pada tahun 2050. Akan ada banyak tantangan dalam menerapkan teknologi canggih dari Kanada, tetapi Vietnam dianggap memiliki potensi yang sangat cerah untuk memanfaatkan ekonomi hidrogen karena memiliki banyak kesamaan dalam energi dengan Kanada.

"Faktanya, Vietnam dan Kanada memiliki banyak kesamaan, sebagai negara penghasil hidrokarbon dan tenaga air. Sumber daya inilah yang memberi kedua negara potensi tinggi dalam menciptakan hidrogen hijau dari bahan bakar fosil. Dalam prosesnya, kedua negara dapat saling berbagi pengalaman dan keahlian," ujar Bapak Jacob Irving, Presiden Dewan Energi Kanada.

Menurut Dr. Tran Thien Khanh - Direktur Eksekutif Kerja Sama Internasional dan Pengembangan Sains Universitas Teknologi Dong Nai, Sekretaris Pusat Penelitian APEC dan Teknologi Hidrogen Bersih: "Faktanya, Vietnam memiliki keunggulan besar, seperti memiliki Delta Sungai Merah di Utara dan Delta Mekong di Selatan. Kami memiliki banyak limbah pertanian, dan biomassa juga banyak dihasilkan. Setiap tahun, kami membutuhkan kebijakan untuk mengendalikan jumlah biomassa yang dapat digunakan dan kami dapat menggunakan teknologi Kanada untuk menghasilkan hidrogen yang kami inginkan. Kami juga memiliki garis pantai yang sangat indah untuk menatap masa depan produksi hidrogen dari air laut."

Bapak Ranjith Narayanasamy, Presiden dan CEO PTRC (Petroleum Technology Research Centre), mengatakan bahwa teknologi penangkapan, pemanfaatan, penyimpanan, dan daur ulang karbon (CCUS) berperan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengembangkan energi bersih. Dengan pengalaman 22 tahun, PTRC telah mengimplementasikan banyak proyek penyimpanan CO2 yang efektif, khususnya proyek Aquistore di PLTU Boundary Dam (provinsi Saskatchewan, Kanada). Di Vietnam, PTRC juga berpartisipasi dalam proyek penelitian untuk menguji teknologi ini yang disponsori oleh Bank Pembangunan Asia (ADB). PTRC berkonsultasi mengenai area-area dengan geologi yang sesuai untuk penyimpanan CO2 dan mendukung transfer teknologi.

Menurut Konsulat Jenderal Kanada di Kota Ho Chi Minh, Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) yang ditandatangani Vietnam dengan negara-negara G7; di mana, Kanada akan memobilisasi 15,5 miliar USD dalam sumber daya keuangan dari sektor swasta dan pemerintah dalam 3 hingga 5 tahun ke depan untuk mendukung proses transisi hijau Vietnam.

Pada lokakarya tersebut, organisasi lingkungan dan bisnis Vietnam juga mengatakan mereka siap mempelajari teknik untuk memanfaatkan energi matahari, energi angin, dan energi lepas pantai dari Kanada untuk mengurangi emisi karbon hingga Nol Bersih dalam waktu dekat.

Bich Huong