Menurut Ibu Thapanee Kiatphaibool, Direktur Jenderal Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Vietnam merupakan pasar jarak pendek yang memiliki posisi strategis bagi pariwisata Thailand. Survei TAT tentang perilaku wisatawan Vietnam pada tahun 2024-2025 menunjukkan bahwa wisatawan Vietnam memiliki minat yang sangat tinggi terhadap pariwisata Thailand dengan frekuensi kunjungan kembali rata-rata 3-4 kali.
Jenis wisata yang paling populer meliputi kuliner , wisata pantai, wisata budaya dan sejarah, pijat, spa, dan kehidupan malam. Ibu Thapanee mengatakan: "Ini merupakan fondasi penting bagi Thailand untuk terus mengembangkan produk wisata baru, memenuhi kebutuhan wisatawan Vietnam yang semakin beragam."

Ibu Thapanee Kiatphaibool, Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT)
Meskipun Bangkok, Pattaya, Chiang Mai dan Phuket terus menarik wisatawan Vietnam dan mempertahankan popularitasnya berkat penerbangan langsung, TAT juga mencatat bahwa jumlah wisatawan Vietnam telah mulai meluas ke destinasi baru seperti Kanchanaburi, Ayutthaya, Khao Yai, Phang Nga, Krabi dan terus meningkat.
5 pengalaman yang tidak boleh dilewatkan
Dalam rencana pemasarannya untuk tahun 2026, TAT menekankan orientasi "Nilai daripada Volume". Oleh karena itu, alih-alih hanya meningkatkan jumlah pengunjung, Thailand berfokus untuk menarik pengunjung berkualitas tinggi yang bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk pengalaman.
TAT telah menerapkan serangkaian program untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan sesuai standar internasional: Proyek STAR (Sustainable Tourism Acceleration Rating) dengan lebih dari 2.300 bisnis yang berpartisipasi, atau perangkat CF-Hotels untuk membantu hotel menghitung emisi gas rumah kaca. Thailand Tourism Awards (TTA) diselenggarakan secara berkala untuk memberikan penghargaan kepada bisnis yang menyediakan produk dan layanan unggulan, dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

TAT bekerja sama dengan lembaga pariwisata banyak negara untuk mempromosikan kerja sama dan mempromosikan pariwisata bersama.
Salah satu hal penting yang ingin diperkenalkan Thailand kepada wisatawan Vietnam adalah strategi soft power "5 hal yang wajib dilakukan di Thailand" - lima pengalaman yang tidak boleh dilewatkan:
Wajib Dicicipi - Kuliner lezat yang wajib dicoba dari restoran Michelin bintang 3 seperti Sorn hingga jajanan kaki lima Yaowarat, jajanan kaki lima yang sedang ngetren seperti Banthat Thong, atau jalan budaya Song Wat yang menarik banyak wisatawan dengan serangkaian tempat makan dan kafe unik.
Wajib Dicoba - Aktivitas yang wajib dicoba seperti terjun payung dari ketinggian 4.000 m di Rayong, menghadirkan kegembiraan yang tak terlupakan.
Wajib Beli - Produk wajib beli seperti celana gajah, sutra Thailand, inhaler herbal... populer di kalangan pelanggan internasional.
Wajib Dikunjungi - Destinasi yang wajib dikunjungi seperti Jurassic World: The Experience di Bangkok atau lokasi syuting Jurassic World: Rebirth di Trang, Krabi, Phang Nga.
Wajib Dikunjungi - Acara dan festival spesial yang wajib dikunjungi: Loy Krathong di Sukhothai, Vijit Chao Phraya, acara internasional baik di bidang olahraga maupun hiburan, seperti Thailand Marathon, SEA Games Sport & Tourism, dan khususnya Tomorrowland Thailand 2026 yang diselenggarakan pertama kalinya di Asia.


Para perajin Thailand memamerkan kain 'Lai Yang' yang dilukis tangan; wisatawan Vietnam merasakan pengalaman mengenakan kostum tradisional di ITE 2025 International Travel Expo
Pada saat yang sama, Thailand juga memperkenalkan serangkaian produk wisata unik dalam bentuk baru melalui jalan darat, kereta api, dan air: Tur Bus Makanan Michelin di Bangkok, perjalanan kereta api mewah selama 9 hari Blue Jasmine Rail Journey melalui destinasi ikonik Thailand seperti Bangkok - Ayutthaya - Uthai Thani - Chiang Mai - Sukhothai - Bangkok, atau pelayaran di atas perahu kuno Suriyan Chandra di sepanjang Sungai Mae Klong, Ayutthaya.
Target menyambut hampir 1 juta pengunjung Vietnam
Menanggapi peristiwa yang memengaruhi citra keselamatannya, Thailand telah meluncurkan proyek "Thailand Tepercaya" dengan empat pilar: Keamanan, pembayaran, bahasa asing, dan transportasi umum.
Departemen Kepolisian Pariwisata Thailand juga meluncurkan aplikasi Kepolisian Pariwisata Thailand dan hotline 1155, yang terintegrasi dengan SOS, GPS, dan dukungan 5 bahasa (Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Rusia). Pemerintah Thailand juga mempromosikan teknologi pengawasan keamanan (kamera CCTV), mendirikan Pusat Bantuan Turis (TAC), dan membangun jaringan relawan pariwisata dan olahraga untuk mendukung wisatawan internasional.
TAT juga meluncurkan program "Thailand: Semakin Anda mengerti, semakin Anda mencintai" untuk merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara Vietnam dan Thailand (1976-2026). TAT menawarkan insentif khusus bagi 500 wisatawan Vietnam yang ingin berkunjung ke Thailand. Rombongan yang terdiri dari 30 orang atau lebih juga akan menikmati promosi khusus dan kebijakan dukungan dari akhir tahun 2025 hingga awal tahun 2026.

Bisnis Chiang Mai mengundang wisatawan Vietnam untuk menghadiri Festival Yi Peng pada bulan November
TAT memperkirakan bahwa jika tidak ada fluktuasi yang merugikan, jumlah wisatawan Vietnam ke Thailand akan pulih sepenuhnya pada tahun 2026, mencapai setidaknya 900.000 kedatangan.
Ibu Thapanee menekankan: "Kami yakin bahwa dengan beragamnya destinasi, pengalaman baru, dan langkah-langkah keamanan, wisatawan Vietnam akan semakin mencintai dan terikat dengan Thailand."
Sumber: https://thanhnien.vn/thai-lan-muon-lam-moi-de-hut-khach-viet-185250915182613112.htm






Komentar (0)