Perdana Menteri Lee Hsien Loong: Ekonomi Singapura terhindar dari resesi
Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura pada 31 Desember. Foto: MCI
Ekonomi Singapura akan tumbuh 1,2% pada tahun 2023 untuk menghindari resesi, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyampaikan dalam pesan Tahun Barunya pada 31 Desember. Namun, ia menyoroti tantangan ke depan seiring ketidakpastian geopolitik yang terus membebani perekonomian global.
"Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin menghadapi lingkungan eksternal yang kurang kondusif bagi keamanan dan kemakmuran kita," ujarnya, merujuk pada ketegangan di Laut Cina Selatan dan isu Taiwan. "Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan terhadap kawasan dan dengan demikian pertumbuhan kita."
Ia mengatakan perubahan iklim juga akan berdampak pada perekonomian. " Perubahan iklim akan menimbulkan tantangan besar bagi setiap negara. Kita sudah merasakan dampaknya," ujarnya.
"Namun, kita juga punya alasan untuk berharap dan yakin. Kemajuan teknologi yang pesat, terutama dalam kecerdasan buatan dan robotika, membuka peluang potensial bagi bisnis dan masyarakat kita. Pemerintah akan bekerja sama erat dengan para pelaku bisnis untuk meningkatkan dan mentransformasi operasional mereka. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan para mitra untuk mendukung seluruh warga Singapura dalam meningkatkan dan memperbarui keterampilan mereka, sehingga semua dapat secara aktif mengejar karier yang membuat mereka berharga bagi para pemberi kerja dan memberi mereka keunggulan kompetitif," tegas Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)