Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Kanselir Jerman berbicara tentang penempatan rudal AS

Người Đưa TinNgười Đưa Tin14/07/2024

[iklan_1]

Kanselir Jerman Olaf Scholz sekali lagi menepis kekhawatiran bahwa rencana AS untuk menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Rusia.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kanselir di Berlin pada 12 Juli, Tn. Scholz menekankan bahwa senjata-senjata ini (rudal jarak jauh AS) memiliki efek jera dan pemblokiran.

“Hal ini meningkatkan keamanan melalui pencegahan… Yang selalu kami perhatikan adalah perlunya mencegah perang,” kata kanselir Jerman.

Thủ tướng Đức nói triển khai tên lửa Mỹ không làm gia tăng căng thẳng với Nga- Ảnh 1.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, 12 Juli 2024. Foto: Japan News

Pemimpin kekuatan utama Eropa menegaskan kembali bahwa Jerman akan memasok senjata ke Ukraina dengan cara yang menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia.

"Kami tegas dalam mengambil keputusan di dalam NATO: Tidak akan ada keputusan, tidak ada pasokan senjata, atau pilihan penggunaan senjata yang dapat mengubah perang antara Rusia dan Ukraina menjadi perang antara Rusia dan NATO," ujar Kanselir Jerman.

"Namun, jelas juga bahwa keputusan yang kami buat di sini selalu bertujuan untuk memastikan keamanan negara kami dan aliansi NATO," tegas Bapak Scholz.

"Itu berarti kita cukup kuat, kita bekerja keras, dan melakukan hal yang benar. Ini tentu saja termasuk pertahanan udara dan pencegahan," pungkasnya.

Sebelumnya, Washington dan Berlin mengatakan dalam pernyataan bersama pada 10 Juli bahwa AS akan mulai mengerahkan kemampuan senjata jarak jauh di Jerman pada tahun 2026, "dengan jangkauan yang jauh lebih jauh daripada senjata berbasis darat yang ada di Eropa saat ini".

Ini adalah pertama kalinya senjata semacam itu ditempatkan di Jerman sejak berakhirnya Perang Dingin, kata kantor berita DPA.

Kantor berita Jerman itu juga mengatakan bahwa senjata AS akan mencakup rudal jelajah Tomahawk dengan jangkauan hingga 2.500 km yang mampu menyerang jauh ke wilayah Rusia, serta rudal pertahanan udara SM-6 dan senjata hipersonik yang baru dikembangkan.

Setelah berita tentang pengerahan senjata diumumkan, Kanselir Jerman Scholz, yang berada di Washington DC pada KTT NATO ke-75, mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah "sesuatu yang bersifat pencegah dan menjamin perdamaian , dan bahwa itu adalah keputusan yang diperlukan dan penting pada saat yang tepat."

Para pejabat Rusia bereaksi keras terhadap berita tersebut. Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menekankan bahwa rencana semacam itu meningkatkan kemungkinan perlombaan rudal dan dapat menyebabkan eskalasi yang tak terkendali.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov berbicara tentang "hubungan dalam proses eskalasi" NATO dan AS terhadap Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan negaranya dan NATO sedang menuju “konfrontasi langsung” ala Perang Dingin.

"Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung kembali," ujar Peskov kepada televisi pemerintah Rusia pada 11 Juli.

Minh Duc (Menurut TASS, Yahoo!News, Al Jazeera)


[iklan_2]
Source: https://www.nguoiduatin.vn/thu-tuong-duc-noi-trien-khai-ten-lua-my-khong-lam-gia-tang-cang-thang-voi-nga-204240713213232587.htm

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk