Ilustrasi planet K2-18 b berdasarkan data ilmiah , diterbitkan pada 11 September 2023 - Foto: REUTERS
Menurut kantor berita Reuters pada tanggal 17 April, para ilmuwan yang menggunakan teleskop luar angkasa James Webb telah memperoleh tanda-tanda kehidupan terkuat yang pernah ada di atmosfer sebuah planet ekstrasurya, sekitar 124 tahun cahaya dari Bumi.
Penulis utama studi tersebut, astrofisikawan Nikku Madhusudhan dari Universitas Cambridge, mengatakan penemuan tersebut menandai titik balik dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
"Kami telah menunjukkan bahwa mendeteksi tanda-tanda biologis di planet yang berpotensi layak huni dapat dilakukan menggunakan teknologi terkini. Sudah saatnya memasuki era astrobiologi observasional," ujarnya.
Planet yang ditemukan, K2-18 b, memiliki massa 8,6 kali massa Bumi dan diameter 2,6 kali lebih besar. Planet ini terletak di "zona layak huni" – tempat air cair mungkin ada di permukaan planet – dan mengorbit bintang katai merah yang lebih kecil dan kurang bercahaya daripada Matahari.
Dua biogas di atmosfer planet ini, dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS), hanya diproduksi di Bumi oleh organisme hidup, terutama mikroorganisme seperti rumput laut. Hal ini menunjukkan bahwa planet ini mungkin penuh dengan mikroorganisme.
Namun, para peneliti menekankan bahwa ini hanyalah biomarker potensial—indikator suatu proses biologis—dan bukan organisme hidup yang sebenarnya. Temuan ini masih perlu dipertimbangkan secara cermat dan memerlukan pengamatan lebih lanjut.
DMS dan DMDS terdeteksi di atmosfer planet dengan tingkat keyakinan 99,7%, menyisakan peluang 0,3% bahwa pengamatan tersebut merupakan kesalahan statistik. Gas-gas tersebut terdeteksi pada konsentrasi atmosfer lebih dari 10 bagian per juta volume.
“Sebagai perbandingan, konsentrasi ini ribuan kali lebih tinggi daripada yang ada di atmosfer Bumi, dan tidak dapat dijelaskan tanpa aktivitas biologis berdasarkan pengetahuan saat ini,” kata Madhusudhan.
Meski menjanjikan, para ilmuwan yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut tetap menyarankan agar pengamatan dilakukan secara hati-hati.
"Data yang kaya dari K2-18 b menjadikannya dunia yang menarik. Data terbaru ini merupakan kontribusi berharga bagi pemahaman kita. Namun, kita harus sangat berhati-hati untuk memeriksa data tersebut selengkap mungkin," kata Christopher Glein, kepala ilmuwan di divisi sains antariksa Southwest Research Institute di Texas.
Sumber: https://tuoitre.vn/tim-thay-bang-chung-manh-nhat-ve-su-song-ngoai-trai-dat-20250417134726597.htm
Komentar (0)