Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Presiden Timor-Leste Jose Ramos-Horta di Forum ASEAN Future 2025. Vietnam mendukung Timor-Leste untuk bergabung dengan ASEAN, menjadi anggota ke-11 ASEAN, dan menatap masa depan 2045 dengan banyak tujuan baru. (Foto: TT) |
Pada tahun 2011, kurang dari 10 tahun setelah memperoleh kemerdekaan, Timor-Leste mengajukan permohonan untuk bergabung dengan ASEAN, mengambil langkah pertama dalam perjalanan integrasi yang lebih dalam ke dalam arus umum kawasan Asia Tenggara.
Saat itu, sebagai negara muda yang tengah mengalami kerasnya pembangunan bangsa pasca kemerdekaan, kebijakan bergabung dengan ASEAN menjadi penggerak dan "mercusuar" yang menuntun Timor Leste untuk terus mengokohkan perdamaian dan mendorong reformasi.
Presiden Timor-Leste, Jose Ramos-Horta, telah berulang kali menegaskan bahwa bergabung dengan ASEAN merupakan prioritas utama, membuka peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara di kawasan, dan memastikan pembangunan negara yang stabil, sejahtera, dan berjangka panjang. Keanggotaan resmi ASEAN dianggap sebagai "paspor emas" bagi Timor-Leste untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan regional dan mengakses pasar yang dinamis dengan lebih dari 600 juta penduduk.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, Satvinder Singh, dari tahun 2015 hingga 2024, Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN tumbuh rata-rata 5,1% per tahun—angka yang mengesankan di tengah serangkaian tantangan yang dihadapi perekonomian dunia, terutama pandemi Covid-19. Di tengah gelombang proteksionis yang semakin meluas dan mengguncang perekonomian global, dengan komitmennya untuk menjaga perdagangan multilateral yang bebas dan adil, ASEAN telah menjadi "tempat berlindung yang aman" bagi negara-negara anggotanya.
Bergabung dengan ASEAN membuka pintu bagi Timor-Leste untuk bergabung dengan jaringan perdagangan ASEAN yang luas dengan mitra-mitra utama seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, India, Australia, Selandia Baru, dan sebagainya. Para analis mengatakan bahwa jika peluang ini dimanfaatkan dengan baik, ini akan menjadi "peluang emas" bagi Timor-Leste untuk meningkatkan produksi dalam negeri, mendiversifikasi ekonomi, berpartisipasi dalam rantai pasokan regional, mengekspor barang ke pasar global, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Selama hampir 60 tahun pembentukan dan perkembangannya, dengan semangat solidaritas dan visi strategis jangka panjang, ASEAN telah menjadi model kerja sama multilateral yang efektif, dengan pengaruh yang semakin besar di kancah internasional. ASEAN terus mempromosikan peran sentralnya dalam membentuk dan memimpin proses-proses regional. Oleh karena itu, bergabung dengan ASEAN memberi Timor-Leste kesempatan untuk berkontribusi dalam diskusi mengenai serangkaian isu geopolitik dan ekonomi yang mendesak, yang sangat penting dalam membangun masa depan kawasan Asia Tenggara.
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menekankan bahwa penerimaan Timor-Leste menegaskan nilai-nilai inti ASEAN, dalam dunia yang semakin kompleks dan tidak pasti, dan merupakan bukti vitalitas, solidaritas dan pengaruh Perhimpunan.
Selain itu, dengan lebih dari 70% penduduknya berusia di bawah 35 tahun dan sumber daya manusia yang melimpah, Timor Leste akan semakin memperkuat masa depan bersama ASEAN. Bergabung dengan ASEAN merupakan pencapaian yang manis bagi Timor-Leste, memulai babak baru dalam perjalanan pembangunan sosial-ekonomi yang komprehensif, serta integrasi yang mendalam ke dalam kawasan dan dunia.
Sumber: https://baoquocte.vn/timor-leste-va-tam-ho-chieu-vang-330898.html






Komentar (0)