Sistem berbasis laser yang dikembangkan oleh tim ilmuwan China berpotensi memungkinkan negara tersebut memantau satelit militer asing dengan presisi yang tak tertandingi, menurut South China Morning Post.
Sebuah tim ilmuwan dari Institut Penelitian Informasi Dirgantara, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok telah mencapai lompatan dalam teknologi pencitraan optik dengan laser berkekuatan tinggi yang dapat mendefinisikan ulang standar global untuk pengawasan, South China Morning Post melaporkan pada tanggal 20 Februari.
Teknologi ini berpotensi memungkinkan China untuk memantau satelit militer asing dengan presisi yang tak tertandingi atau membedakan detail kecil seperti wajah manusia dari orbit Bumi rendah.
Sebuah tim peneliti Tiongkok telah menggunakan sistem lidar aperture sintetis canggih untuk eksperimen mereka di Danau Qinghai.
Foto: tangkapan layar SCMP
Tim tersebut menangkap gambar dengan kamera beresolusi milimeter dari jarak lebih dari 100 kilometer, sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil. Terobosan baru ini dijelaskan dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Laser Tiongkok minggu lalu.
Percobaan tersebut dilakukan di Danau Qinghai, perairan pegunungan yang luas di wilayah barat laut Cina yang terpencil, dan tim tersebut menggunakan sistem lidar apertur sintetis canggih, sejenis sistem pencitraan berbasis laser dengan bidang pandang yang luas.
Terletak di tepi utara Danau Qinghai, kamera ditujukan pada susunan prisma reflektif yang ditempatkan sejauh 101,8 km dalam kondisi atmosfer cerah dengan visibilitas tinggi, tutupan awan minimal, dan angin stabil.
Kamera dapat dengan cepat mendeteksi detail sekecil 1,7 mm dan memberi tahu jarak ke objek dengan akurasi 15,6 mm, tingkat detail 100 kali lebih baik daripada kamera mata-mata terbaik saat ini dan teleskop terbaik berdasarkan lensa tradisional.
Tim Tiongkok menggunakan sejumlah inovasi teknologi untuk mencapai kemajuan teknologi yang inovatif ini. Dengan membagi sinar laser ke dalam susunan mikrolensa 4x4, mereka memperluas bukaan optik sistem dari 17,2 mm menjadi 68,8 mm, mengatasi kompromi umum antara ukuran bukaan dan bidang pandang.
Tim juga menggunakan modul laser khusus untuk mengirimkan sinyal dengan frekuensi di atas 10 gigahertz. Hal ini menghasilkan resolusi jangkauan yang baik, memungkinkan pengukuran jarak yang presisi, menurut South China Morning Post .
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/trung-quoc-phat-trien-camera-do-tham-manh-nhat-the-gioi-185250222093312673.htm
Komentar (0)