Meskipun usianya sudah lanjut, langkah Nyonya Ngan agak melambat, tetapi ia tetap teguh, suaranya tegas, dan matanya masih cerah. Rambutnya telah memutih seiring bertambahnya usia, tetapi senyumnya masih memancarkan kemurahan hati seorang prajurit di masa lalu. Nyonya Ngan sederhana dan pendiam, terutama ketika menyebutkan kontribusinya bagi masyarakat. Namun, ruang tamunya menceritakan kisah yang berbeda, papan prestasi dan sertifikat digantung rapi dan khidmat, membuktikan kegigihannya dalam bekerja, rasa tanggung jawab, dan semangatnya yang tak pernah padam.

Di usianya yang hampir 80 tahun, Ibu Ha Thi Ngan masih antusias dengan kegiatan sosial dan amal. Foto: PHUONG LAN
Lahir pada tahun 1946, saat usianya baru menginjak 20 tahun, Ibu Ngan menjadi sukarelawan untuk bergabung dalam perang perlawanan melawan AS. Sejak tahun 1964, beliau menjadi tenaga medis militer di Komando Militer Provinsi An Giang , merawat para prajurit yang terluka. Selama 11 tahun bertempur, 24 tahun bertugas di ketentaraan, dari seorang perawat di medan perang hingga menjadi kapten, Ibu Ha Thi Ngan menepati sumpahnya sebagai prajurit di pasukan Paman Ho. Pada tahun 1996, beliau dianugerahi Medali Perlawanan Kelas Dua oleh Presiden.
Setelah negara sepenuhnya bersatu, mantan prajurit wanita ini terus mengembangkan kemampuannya di garis depan yang baru. Selama hampir 14 tahun menjabat sebagai direktur di unit-unit penting seperti Thoai Son Food dan Perusahaan Thoai Ha (An Giang), Nn. Ngan menerapkan pengalaman manajemen dan disiplin prajuritnya untuk membawa unit tersebut ke perkembangan yang stabil. Apa pun posisinya, di medan perang maupun di dunia bisnis, ia tetap mempertahankan keseriusan, tanggung jawab, dan dedikasinya.
Saat pensiun, ia tampak akan menikmati masa tuanya, tetapi semangat pengabdiannya sebagai veteran justru semakin membara. Sejak 2008, Ibu Ngan telah menjadi "jiwa" Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas, Yatim Piatu, dan Pasien Miskin Distrik Thoai Son (sebelum penggabungan). Berkat prestise dan kegigihannya, ia berkontribusi dalam meningkatkan dana asosiasi dari modal awalnya yang minim menjadi hampir 4 miliar VND, setelah lebih dari 10 tahun berkampanye.
Dari dana tersebut, puluhan operasi jantung dibiayai, beberapa kasus mencapai 100 juta VND. Banyak rumah disumbangkan kepada rekan-rekan yang kurang mampu. Ambulans sukarelawan dari Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas, Yatim Piatu, dan Pasien Miskin Distrik Thoai Son, yang dikemudikan oleh mantan rekannya secara gratis, menjadi sarana bantuan tepat waktu bagi masyarakat miskin yang perlu pergi ke rumah sakit, karena tidak ada yang diizinkan menginap karena kekurangan uang untuk mobil.
Saat ini, Ibu Ngan masih memainkan peran inti di Asosiasi Veteran Komune Thoai Son. Meskipun banyak perubahan dalam organisasi dan usianya yang sudah lanjut, beliau tetap teguh dalam semangat seorang prajurit dan perjalanan berbagi dengan masyarakat. "Melihat pasien miskin punya uang untuk membeli obat, operasi jantung yang sukses, dan para veteran menerima perawatan dan kondisi hidup yang lebih baik, saya sangat bahagia," ungkap Ibu Ngan.
Mungkin kebahagiaan inilah yang membantu Ibu Ngan menyalakan kembali semangatnya untuk terus menjalankan misinya sebagai anggota partai, seorang prajurit dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, beliau juga mensponsori dua siswi yang mengalami kesulitan di daerah tersebut, masing-masing menerima 2 juta VND per tahun ajaran dari uang pensiunnya.
“Ibu Ha Thi Ngan adalah seorang veteran teladan yang antusias dengan kegiatan asosiasi. Meskipun usianya sudah lanjut, beliau tetap bersemangat dalam kegiatan sosial. Beliau membantu rekan-rekannya yang sedang kesulitan dan orang-orang yang kurang beruntung lainnya dengan sepenuh hati,” ujar Huynh Tan Duc, Ketua Asosiasi Veteran Komune Thoai Son.
PHUONG LAN
Sumber: https://baoangiang.com.vn/tuoi-80-van-ben-bi-lam-viec-thien-a469209.html










Komentar (0)