Khau-sli, hadiah pedesaan, disukai banyak orang saat menikmati teh. |
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang khau-sli, saya bertemu dengan Ibu Nguyen Thi Ha, di Desa Bai Lenh, Kecamatan Dinh Hoa. Selama lebih dari sepuluh tahun, beliau bertanggung jawab membuat khau-sli untuk persembahan selama Festival Long Tong, menunjukkan kepercayaan seluruh masyarakat kepadanya.
Nyonya Ha menceritakan kisah profesinya dengan nada yang penuh semangat sekaligus instruktif: Untuk membuat khau sli yang lezat, Anda harus mulai dengan nasi. Nasi ketan atau ketan kuning adalah yang paling berharga. Rendam selama dua jam, angkat, lalu campurkan sedikit tepung maizena atau tepung beras agar nasi ketan tidak lengket saat dikukus. Api harus diperhatikan dengan saksama, dan ketika hampir matang, Anda harus mematikannya. Jika terlalu panas, nasi akan lembek dan rusak.
Nasi ketan yang sudah matang didinginkan, digiling, lalu didiamkan semalaman sebelum ditumbuk hingga butiran beras rata. Proses pemanggangan tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Rahasia Nyonya Ha adalah memanggang sekitar setengah mangkuk nasi saja setiap kali, agar butiran popcorn mengembang merata dan menjadi renyah. Terakhir, semuanya dicampur dengan molase dan dimasak hingga kental dan lengket seperti permen. Menggunakan molase tetap yang terbaik, rasa manisnya murni dan meresap - Nyonya Ha mengungkapkan lebih lanjut.
Dalam beberapa tahun terakhir, saat membuat kue, orang dapat menambahkan wijen, kacang tanah atau beras hijau, tetapi baginya, jiwa kue itu masih aroma jahe yang hangat dan pedas serta aroma samar molase.
Dalam kenangan masa kecil Bu Ha, Tet adalah malam-malam ketika seluruh keluarga berkumpul di sekitar api unggun untuk membuat khau-sli. Asap mengepul di dinding dapur, aroma manis molase menyebar. Anak-anak dengan antusias menunggu kue mendingin agar mereka bisa mematahkan sepotong kue. Karena tidak ada cara untuk mengawetkan kue, kue itu hanya akan tetap renyah di siang hari, jadi setiap Tet, keluarganya terus membuatnya, membuat adonan baru setiap hari.
Khau-sli dulunya merupakan hadiah berharga bagi masyarakat Tay, diletakkan dengan khidmat di altar selama hari raya, sebagai hadiah untuk anak-anak, dan sebagai hadiah yang dipertukarkan antardesa. Sebelum munculnya industri penganan, di desa-desa masyarakat Tay di Dinh Hoa, ini hampir merupakan satu-satunya penganan manis pada Hari Raya Tet.
Kini, ketika hidup lebih berlimpah, permen dipajang di mana-mana di supermarket, dan khau-sli masih tersaji di nampan orang Tay setiap musim semi, dalam setiap reuni keluarga. Bukan karena mewah atau canggih, melainkan karena membawa kenangan. Orang-orang menyantap khau-sli untuk mengenang suara lesung yang bergemuruh, untuk mengenang hangatnya asap dapur, untuk mengenang kebersamaan di medan perang dulu.
Nama kue ini mungkin sudah menjelaskan semuanya: "Khâu" berarti nasi, "Sli" berarti lengket. Butiran-butiran nasi yang terpisah-pisah disatukan menjadi satu massa berkat molase. Layaknya manusia, hanya ketika kita tahu bagaimana bersatu dan berbagi, kita dapat menciptakan kekuatan. Pesan itu, melalui kue sederhana ini, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari satu musim Tet ke musim berikutnya.
Di antara sekian banyak hadiah modern, khau-sli masih memegang posisinya sendiri, tidak hanya muncul di atas nampan, tetapi "bobotnya" juga tertanam dalam kesadaran masyarakat sebagai tanda budaya yang tak mudah pudar. Di altar keluarga setiap Tet, sepotong khau-sli diletakkan dengan rapi sebagai harapan perdamaian dan solidaritas yang dikirimkan kepada keturunan.
Saya bertanya-tanya, apa yang membuat khau-sli bertahan lama? Mungkin, kesederhanaannya, seperti ketulusan orang Tay dalam setiap potong kuenya. Sepotong kecil saja sudah cukup untuk membangkitkan banyak kenangan hangat masa lalu, musim reuni. Dan kemudian, setiap kali kita jauh dari rumah, semua orang akan mengingat desa, mengingat suara riuh alu di dekat api unggun, sehingga dalam hati kita bergema seruan penuh semangat: "Ayo pulang!".
Sumber: https://baothainguyen.vn/tin-moi/202509/vi-ngot-trong-khau-sli-2243b8f/
Komentar (0)