Rodrygo sedang mengalami paceklik gol. |
Ada krisis yang datang di waktu yang salah. Itulah situasi Rodrygo Goes – seorang bintang yang perlahan kehilangan posisinya yang tak tergantikan di skuat "Los Blancos". Dalam 12 pertandingan terakhir di La Liga, pemain berusia 23 tahun ini belum mencetak gol atau assist. Satu-satunya golnya di periode ini tercipta dalam derbi ibu kota melawan Atletico Madrid di Santiago Bernabéu – secercah cahaya di tengah gurun yang gersang.
"Rodrygo sedang menjalani masa sulit, seperti yang bisa dialami pemain mana pun," ungkap seorang sumber yang dekat dengan klub. "Namun masalahnya, ini adalah masa yang sangat sensitif, karena Real Madrid sedang mempersiapkan diri untuk pertandingan-pertandingan penentu musim ini."
Sementara itu, Kylian Mbappe dan Vinicius Junior - dua rekan setim di lini serang yang sama - masih menjaga performa yang stabil, membuat posisi pemain Brasil itu makin genting.
Jude Bellingham terbukti menjadi solusi sempurna untuk masalah kepelatihan Ancelotti. Dalam pertandingan terakhir melawan Athletic Bilbao, ketika Mbappe absen, gelandang Inggris itu didorong ke dekat kotak penalti, bermain sebagai penyerang palsu atau bergeser ke sayap kanan.
"Bellingham punya kemampuan adaptasi yang luar biasa," Ancelotti tak bisa menyembunyikan kepuasannya seusai pertandingan. "Dia membawa solusi menyerang yang lebih baik dari yang kami duga."
Penampilan Bellingham yang mengesankan di posisi barunya telah membuka skenario yang tidak diduga banyak orang: Rodrygo bisa saja dicadangkan untuk final Copa del Rey mendatang melawan Barcelona.
Dua kekalahan telak melawan Barcelona musim ini (0-4 di La Liga dan 2-5 di Piala Super pada bulan Januari) masih menjadi luka yang belum sembuh di benak warga Madrid. Menjelang final Copa del Rey, Ancelotti pasti punya perhitungan yang sangat matang.
Rodrygo berisiko kehilangan posisi awalnya di Real Madrid. |
Formasi 4-3-3 tampaknya menjadi pilihan utama Ancelotti, dengan tiga gelandang tengah (Modric, Ceballos, dan Tchouaméni) untuk meningkatkan kontrol di lini tengah, yang membuat posisi Rodrygo semakin genting.
Krisis performa Rodrygo saat ini tidak hanya memengaruhi posisinya di final mendatang, tetapi juga dapat mengubah masa depannya di Real Madrid. Bintang berusia 23 tahun ini perlahan-lahan terpuruk ke dalam situasi "surplus" di trio penyerang yang pernah disebut-sebut paling ditakuti di Eropa, bersama Mbappe, Vinicius, dan Rodrygo.
"Tak ada yang meragukan bakat Rodrygo," ujar media Spanyol. "Masalahnya, dia perlu kembali ke performa puncaknya, dan itu harus segera dilakukan jika dia tidak ingin menjadi pemain pendukung di Bernabéu."
Laga La Liga melawan Getafe pukul 02.30 dini hari tanggal 24 April bisa menjadi kesempatan terakhir Rodrygo untuk membuktikan kemampuannya sebelum Ancelotti membuat keputusan krusial untuk final Copa del Rey. Tekanan ada pada pemain Brasil ini, dan bagaimana ia bereaksi akan menentukan posisinya di sisa musim ini.
Sumber: https://znews.vn/vi-tri-cua-rodrygo-lam-nguy-post1547860.html
Komentar (0)