Pada Tahun Baru Imlek kali ini, di jalan-jalan yang familiar di Kota Ho Chi Minh seperti Pham Ngoc Thach, Nguyen Hue, atau area sekitar Kantor Pos Kota, tidak sulit untuk melihat anak-anak muda dengan antusias menulis bait-bait puisi, menyampaikan harapan baik melalui setiap kata.
Dahulu, ketika orang menyebut "kaligrafer," mereka sering membayangkan seorang pria tua berjanggut putih panjang, mengenakan jubah sutra dan jilbab tradisional, duduk di meja tulis dengan tinta dan kertas merah. Namun sekarang, banyak anak muda telah mengambil peran ini dengan gaya yang sangat berbeda. Meskipun metode mereka telah berubah, yang mereka semua miliki adalah hasrat yang besar terhadap kaligrafi.
VIDEO : Tulisan Tangan - Semangat Musim Semi
Bagi kaligrafer muda Vo Tuan Xuan Thanh (lahir tahun 1999), kaligrafi bukan hanya bentuk seni tetapi juga sarana untuk mengekspresikan emosi, filosofi hidup, dan keindahan dalam setiap goresannya. Di luar kecintaannya, kaligrafi telah menjadi sumber penghasilan utamanya, memungkinkannya untuk mendedikasikan diri dan mengembangkan profesi ini dengan lebih fokus.
Menceritakan perjalanannya dalam menekuni kaligrafi, Thanh mengatakan bahwa media sosial telah menjadi alat yang ampuh dalam menyebarkan bentuk seni ini lebih dekat kepada kaum muda. Ia secara rutin memposting lukisan kaligrafi dan bait-bait puisi di Instagram, Facebook, dan TikTok, menarik perhatian banyak penggemar kaligrafi. Berkat ini, kaligrafi tidak lagi terbatas pada ruang tradisional tetapi telah memasuki dunia modern, menjadi bagian integral dari kehidupan spiritual kaum muda saat ini.
Namun, jalan untuk menekuni kaligrafi tidak selalu mudah. Untuk dapat menulis goresan yang anggun dan penuh perasaan, penulis membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan waktu latihan yang panjang. Kuas, tinta, dan kertas buatan tangan bukanlah alat yang mudah digunakan, dan untuk menciptakan karya yang indah, penulis harus mencurahkan seluruh hati, keterampilan, dan konsentrasinya.
Saat ini, banyak anak muda yang menekuni profesi "kaligrafer" dengan gaya baru yang segar.
Selain itu, kemajuan teknologi juga menghadirkan banyak tantangan bagi para kaligrafer. Saat ini, hanya dengan beberapa klik pada komputer, seseorang dapat menciptakan karya seni kaligrafi dengan cepat dan tajam. Namun, bagi kaligrafer muda seperti Thanh, hal ini justru membuat mereka lebih menghargai dan lebih berhati-hati dengan setiap goresan. Karena, betapapun modernnya teknologi, karakter tulisan tangan tetap memiliki nilai spiritual yang istimewa, mengandung jiwa penulis dan kehalusan seni tradisional.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, para kaligrafer muda di Kota Ho Chi Minh terus berinovasi dan berkembang. Mereka tidak hanya meneruskan tradisi tetapi juga menghidupkan kembali seni kaligrafi, menjadikannya lebih mudah diakses dalam kehidupan modern.
Bait-bait merah pada lukisan besar, kaligrafi halus pada kartu ucapan Tahun Baru yang kecil dan menawan, atau video tutorial kaligrafi di media sosial… semuanya merupakan bukti kreativitas dan dedikasi generasi muda terhadap seni tradisional. Jiwa dan kebanggaan budaya tertanam dalam setiap goresan tinta, menciptakan Tet (Tahun Baru Vietnam) yang kaya akan identitas Vietnam.
Sumber: https://nld.com.vn/video-net-chu-hon-xuan-196250129174337301.htm






Komentar (0)