Vietnam berkontribusi pada inisiatif masa depan energi hijau di Pekan Atom Dunia

Ekosistem kerja sama lingkungan global yang terpadu merupakan langkah penting dalam menyatukan negara-negara demi kesejahteraan planet ini dan membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan sumber daya.

Teknologi ekologi modern dan kesadaran lingkungan dalam membentuk strategi bisnis merupakan prioritas utama untuk mendorong pengelolaan lingkungan berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mengembangkan budaya lingkungan.

Bagaimana kita dapat beralih dari solusi teknologi inovatif untuk kepentingan umat manusia menuju partisipasi aktif dalam melestarikan alam sebagai sumber kehidupan dan inspirasi? Bagaimana sains , bisnis, dan pemerintah dapat bersatu untuk memitigasi tantangan lingkungan global demi kepentingan manusia dan lingkungan?

Itulah isi diskusi pada sesi "Ekosistem Internasional: Integrasi Menuju Masa Depan Hijau" yang dihadiri oleh delegasi Akademi Sains dan Teknologi Vietnam (VAST) yang dipimpin oleh Wakil Presiden, Profesor-Akademisi Le Truong Giang dan diundang sebagai pembicara.

Berdiskusi dengan para pemimpin banyak negara dan organisasi internasional, termasuk Menteri Sumber Daya Alam dan Perlindungan Lingkungan Belarusia Sergey Maslyak, Wakil Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Stepan Kalmykov, Wakil Menteri Sains, Teknologi, dan Lingkungan Kuba José Fidel Santana Nuñez, Profesor-Akademisi Le Truong Giang menekankan pentingnya kerja sama internasional di bidang penelitian dan pengembangan teknologi energi; termasuk bidang baru energi fusi - sumber energi bersih yang optimal tetapi membutuhkan penelitian dan sumber daya terkonsentrasi dalam proyek lintas batas yang besar.

Vietnam menyerukan dimulainya kerja sama sekarang, daripada menunggu, guna mempersiapkan masa depan dan menegaskan bahwa hubungan erat antara sains-negara-bisnis akan menjadi kuncinya: sains memberikan bukti dan inovasi, negara mengeluarkan kebijakan, dan bisnis mengambil inisiatif dalam penerapannya.

Atas dasar ini, Vietnam mengusulkan inisiatif untuk membangun organisasi penelitian multilateral tentang energi hijau, yang menyatukan mitra seperti Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Institut Gabungan untuk Penelitian Nuklir (JINR), Perusahaan Energi Nuklir Negara Rusia Rosatom, dan unit penelitian di seluruh dunia seperti Akademi Sains dan Teknologi Vietnam, dll., untuk memobilisasi sumber daya, berbagi keahlian, dan melatih generasi ilmuwan muda.

Di samping itu, Wakil Presiden Akademi Sains dan Teknologi Vietnam juga mengusulkan perluasan kerja sama dalam pelatihan sumber daya manusia, terutama dalam penelitian nuklir, keselamatan radiasi dan melalui kerja sama antara universitas-universitas Vietnam dan Federasi Rusia di masa mendatang, dengan tujuan memperluas universitas-universitas di kawasan dan dunia, dengan demikian mempersiapkan sumber daya untuk jalur pembangunan yang hijau dan bersih di masa mendatang.

Pidato Akademi Sains dan Teknologi Vietnam telah mendapat perhatian dari teman-teman internasional, berkontribusi dalam menegaskan komitmen kuat Vietnam untuk mendampingi komunitas internasional dalam membangun masa depan energi yang hijau, aman, dan berkelanjutan.

Profesor-Akademisi Le Truong Giang menegaskan bahwa berpartisipasi dalam forum bergengsi ini merupakan kesempatan berharga bagi para ilmuwan Vietnam. Sejak langkah pertama dalam pengembangan energi nuklir, Vietnam telah bertekad untuk mengutamakan keselamatan, dan menjadikannya fokus penelitian dalam diskusi dan kerja sama dengan mitra di forum tersebut.

Dengan tekad untuk melaksanakan resolusi penting Politbiro tentang energi, para pemimpin VAST menganggap kerja sama internasional sebagai tugas penting untuk memastikan otonomi ilmuwan Vietnam di bidang energi baru bagi negara ini.

(TTXVN/Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/viet-nam-dong-gop-sang-kien-cho-tuong-lai-nang-luong-xanh-tai-world-atom-week-post1064318.vnp