Komisi Eropa menjelaskan bahwa kenaikan harga visa sebesar 12% disebabkan oleh inflasi, tetapi biayanya masih "relatif rendah" dibandingkan dengan visa dari banyak negara lain seperti Inggris yang mulai dari 134 euro (lebih dari 3,6 juta VND) atau AS yang mulai dari 185 euro (hampir 5,1 juta VND). Visa Australia dikenakan biaya 117 euro (3,2 juta VND).
Wilayah Schengen terdiri dari 29 negara, termasuk semua negara Uni Eropa kecuali Irlandia dan Siprus. Norwegia, Islandia, Liechtenstein, dan Swiss bukan anggota Uni Eropa tetapi juga merupakan pihak dalam Konvensi Schengen. Bulgaria dan Rumania sebagian bergabung dengan Schengen pada 31 Maret, yang memungkinkan perjalanan bebas visa dan paspor melalui udara dan laut. Namun, kontrol darat tetap berlaku.
Pemegang visa Schengen dapat bepergian bebas antarnegara di blok tersebut untuk tujuan wisata dan mengunjungi kerabat, tetapi tidak diperbolehkan bekerja. Dengan visa Schengen, pengunjung dapat masuk dan tinggal maksimal 90 hari dalam 6 bulan.
Komisi Eropa meninjau biaya visa setiap tiga tahun dan diizinkan untuk menaikkannya berdasarkan "kriteria objektif" seperti inflasi dan gaji rata-rata pegawai negeri sipil di negara-negara anggota. Kenaikan biaya visa diusulkan pada 2 Februari dan didukung secara luas oleh negara-negara anggota. Biaya perpanjangan visa tetap sama, yaitu 30 euro (820.000 VND).
VN (menurut VnExpress)Sumber
Komentar (0)