Kebakaran menghancurkan pabrik yang dikelola oleh pembuat baterai Aricell di Hwaseong, gugus industri besar sekitar 90 menit barat daya ibu kota Seoul.
Korban tewas termasuk 18 pekerja Tiongkok dan satu pekerja Laos, menurut pihak berwenang. Petugas pemadam kebakaran setempat, Kim Jin Young, mengatakan kepada wartawan bahwa kewarganegaraan para pekerja yang tewas lainnya belum dikonfirmasi.
Bapak Kim mengatakan seorang pekerja pabrik masih belum dapat dihubungi dan tim penyelamat terus mencari di lokasi kejadian. Dua dari delapan korban luka berada dalam kondisi serius.
Selama beberapa dekade terakhir, banyak orang Tiongkok pergi ke Korea Selatan untuk mencari pekerjaan. Seperti migran asing lainnya dari negara-negara Asia Tenggara, mereka sering bekerja di pabrik atau melakukan pekerjaan fisik yang berat dan bergaji rendah yang seringkali dijauhi oleh penduduk asli.
Kebakaran terjadi di sebuah pabrik baterai di Hwaseong, Korea Selatan. Foto: dpa
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat setelah sebuah baterai meledak di dalam gudang yang berisi sekitar 35.000 baterai, ujar Bapak Kim. Ia menambahkan bahwa penyebab ledakan baterai tersebut belum diketahui.
Seorang saksi mata melihat petugas pemadam kebakaran mengeluarkan enam jenazah dari pabrik. Intensitas api menyulitkan tim penyelamat untuk mengidentifikasi jenazah, kata Kim. Petugas di lokasi kejadian mengatakan dua orang sedang dirawat karena luka bakar parah.
Rekaman video langsung menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke bangunan beton dan baja yang rusak. Sebagian lantai atas runtuh, dengan bongkahan besar bangunan tampak terhempas ke jalan setelah ledakan. Rekaman udara menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul dari bangunan tersebut.
Kim Jae Ho, seorang profesor pemadam kebakaran dan pencegahan bencana di Universitas Daejeon, mengatakan api mungkin menyebar terlalu cepat sehingga para pekerja tidak dapat menyelamatkan diri. "Bahan baterai seperti nikel sangat mudah terbakar. Biasanya, waktu tanggap darurat tidak cukup dibandingkan dengan kebakaran yang disebabkan oleh bahan lain," ujarnya.
Presiden Yoon Suk Yeol sedang memantau situasi, kata kantornya, sementara Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min meminta otoritas setempat untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah bahan kimia beracun mencemari lingkungan sekitar.
Didirikan pada tahun 2020, Aricell memproduksi baterai litium terutama untuk sensor dan peralatan komunikasi radio. Aricell memiliki 48 karyawan, menurut laporan terbaru perusahaan.
Ngoc Anh (menurut AP, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/18-nguoi-trung-quoc-thiet-mang-trong-vu-chay-nha-may-pin-o-han-quoc-post300638.html
Komentar (0)