3 alasan JPMorgan menyarankan investor untuk “membeli saham saat harga turun”

Di masa ketidakpastian, saran sederhana terkadang paling efektif. Dan saat ini, menurut JPMorgan, strategi tersebut adalah "beli saat harga sedang turun".

3 alasan JPMorgan menyarankan investor untuk “membeli saat harga sedang turun”

Dalam catatan kepada klien pada hari Kamis, JPMorgan mengatakan akan memanfaatkan koreksi apa pun untuk membeli antara sekarang dan akhir tahun, bahkan setelah penurunan tajam baru-baru ini karena kekhawatiran tentang valuasi tinggi pada saham teknologi.

"Kami akan menjadi pembeli saat terjadi koreksi harga selama sisa tahun ini," tulis tim yang dipimpin oleh Andrew Tyler, kepala analisis pasar global di JPMorgan.

Bank tersebut meyakini pasar saham masih memiliki momentum dan memprediksi S&P 500 akan segera melampaui 7.000, yang merupakan kenaikan sekitar 3% dari posisinya saat ini.

Tiga alasan utama mengapa JPMorgan optimis terhadap saham AS:

Perekonomian AS tetap kuat

Meskipun ada peringatan resesi, JPMorgan yakin momentum pertumbuhan ekonomi AS tetap tangguh.

Pasar tenaga kerja: Meskipun penutupan pemerintah telah mengganggu data resmi, tanda-tanda dari sektor swasta menunjukkan bahwa lapangan kerja mulai stabil. Sektor swasta menambah 42.000 lapangan kerja pada bulan Oktober, melampaui perkiraan 25.000, membalikkan bulan sebelumnya yang kehilangan 32.000 lapangan kerja.

Sektor jasa: Indeks manajer pembelian (PMI) jasa ISM mencapai 52,4%, mencerminkan tingkat pertumbuhan PDB sebesar 2,5%, yang mencerminkan ekspansi berkelanjutan di sektor jasa.

PDB: JPMorgan memperkirakan pertumbuhan PDB riil AS pada kuartal ketiga akan berada di atas tren rata-rata, sementara Federal Reserve Atlanta memperkirakan pertumbuhan PDB kuartal ketiga sekitar 4%.

Keuntungan perusahaan melebihi ekspektasi

Hingga akhir Oktober, 83% perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba yang melampaui perkiraan - tingkat tertinggi sejak 2021, menurut FactSet.

Analis Ed Yardeni mengatakan musim laporan keuangan kuartal ketiga merupakan salah satu yang terbaik dalam lebih dari tiga dekade, dengan tingkat keberhasilan berada di 10 besar sejak 1987.

Hambatan pasar mulai mereda

Beberapa risiko besar yang pernah membebani pasar telah mereda atau akan segera menghilang.

Perang dagang: Sementara tarif impor Presiden Donald Trump menunggu putusan Mahkamah Agung, JPMorgan mengatakan ketegangan perdagangan "mencair" seiring dengan ditandatanganinya kesepakatan baru dan kebijakan menjadi lebih jelas.

Penutupan Pemerintah: Penutupan pemerintah AS telah membatasi likuiditas untuk sementara waktu, tetapi ketika pemerintah dibuka kembali, uang baru dapat mengalir ke pasar, menciptakan momentum kenaikan jangka pendek.

"Ini adalah pasar yang sedang bullish, dan kami memandang koreksi seperti kemarin dan mungkin hari ini sebagai peluang beli," tegas tim analisis JPMorgan.

Source: https://thoibaonganhang.vn/3-ly-do-jpmorgan-khuyen-nha-dau-tu-mua-vao-co-phieu-khi-gia-giam-173212.html