Berbagi dengan El Pais (Spanyol), Alcaraz berkata: "Latihan saya terutama difokuskan untuk melihat bagaimana saya dapat berkembang untuk mengalahkan Jannik Sinner.
Setiap kali kami bertanding, kami saling mendorong hingga batas kemampuan kami. Ini kompetisi yang spesial, senang rasanya bisa berbagi gelar juara bersamanya dan menantikan gol-gol besar di masa depan.

Sinner dan Alcaraz mendominasi tenis dunia pada tahun 2025 (Foto: Getty).
Alcaraz juga menambahkan tentang level Sinner: "Seperti Sinner, saya menonton dan mempelajari banyak pertandingan lawan saya. Saya suka cara dia bermain, apa yang dia lakukan sungguh hebat.
Saya rasa Sinner tidak mudah ditebak, hanya saja kami lebih memahami satu sama lain karena kami sudah sering bertemu, totalnya 15 kali. Saya tahu kekuatan Sinner dan mencoba beradaptasi untuk menghadapinya.
Pada tahun 2025, Alcaraz memenangkan Roland Garros dan AS Terbuka, keduanya mengalahkan Sinner di final. Di final Wimbledon, bintang Spanyol itu kalah saat menghadapi Sinner.
Alcaraz mengakui bahwa tujuannya adalah mencapai kesempurnaan, terus meningkatkan diri, dan tidak berpuas diri meskipun ia baru saja memenangkan Grand Slam ke-6 dalam kariernya di AS.
Bintang berusia 22 tahun itu juga tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat kembali ke posisi nomor satu di peringkat ATP: "Salah satu tujuan musim ini adalah mencoba kembali ke posisi nomor satu dunia sesegera mungkin, atau setidaknya sebelum akhir tahun ini.
Dan impian saya menjadi kenyataan. Terlebih lagi, jika tujuan itu tercapai bersamaan dengan memenangkan Grand Slam, rasanya luar biasa.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/alcaraz-thua-nhan-ap-luc-ve-viec-phai-danh-bai-sinner-20250912102630416.htm
Komentar (0)