Menurut Dr. Tran Thi Tra Phuong, dari Klinik Nutrisi Nutrihome, rebung dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti rebung segar, kering, dan kalengan. Rebung kaya serat, mengandung fitosterol, membantu mencegah lemak jahat, dan mengurangi risiko aterosklerosis. Rebung juga mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, asam amino, dan mineral.
Namun, rebung segar mengandung sianida (radikal asam (-CN), senyawa garam atau asam, yang sangat beracun). 1 kg rebung mengandung sekitar 230 mg sianida. Ketika dimakan, di bawah pengaruh enzim pencernaan, sianida berubah menjadi asam hidrosianat (HCN), yang dapat dengan mudah menyebabkan keracunan.
Rebung segar mengandung kadar sianida yang sangat tinggi. (Foto ilustrasi)
Keracunan biasanya terjadi sekitar 30 menit setelah makan, dengan gejala seperti muntah, mual, sakit kepala, dan pusing. Pada kasus yang parah, pasien mungkin mengalami kejang, rahang kaku, rigiditas, gagal napas, sianosis, dan koma. Penggunaan pemutih dalam proses pengawetan rebung segar juga berpotensi menimbulkan risiko terhadap keamanan pangan.
Agar hidangan ini lezat dan aman, Anda perlu memilih dan mengolah rebung dengan benar. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah memilih rebung segar, mengolahnya sendiri, dan tidak merendamnya dalam pemutih. Keluarga perlu mencuci dan merendam rebung dalam air garam atau air beras selama kurang lebih 30-45 menit. Kemudian, rebus rebung setidaknya 2-3 kali dalam air selama 15-20 menit sebelum dimasak. Selama proses perebusan, buka tutupnya agar zat beracun menguap.
Mempersiapkan rebung merupakan langkah yang sangat penting, membantu membuang racun secara alami, dan Anda harus melakukannya dengan benar. Jika muncul gejala keracunan setelah mengonsumsi rebung, pasien harus segera pergi ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)