Di bawah sinar rembulan itu, tampak jelas wajah-wajah anak-anak di masa lampau dan sosok-sosok orang dewasa masa kini, seakan mengenang masa kecil mereka di bawah sinar rembulan di masa lampau.
Anak-anak Thai Nguyen dengan gembira merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur. |
Pada masa itu, Festival Pertengahan Musim Gugur tidak banyak kue, dan tidak seramai sekarang. Lentera bintang terbuat dari potongan bambu, dilapisi kertas mengilap warna-warni, dan cahaya lilin yang berkelap-kelip menyinari wajah anak-anak yang polos dan bahagia. Terkadang, lentera Festival Pertengahan Musim Gugur hanya berupa kotak plastik, dengan potongan pipih yang menjorok ke dinding kotak yang tipis, dan sebuah lilin kecil terpasang di atasnya.
Cahayanya bergetar tertiup angin, membuat anak-anak merasa cemas sekaligus gembira karena lilin akan tertiup angin. Kegembiraannya sederhana, tetapi hari itu terasa penuh. Kini, lentera-lentera Festival Pertengahan Musim Gugur dinyalakan dengan baterai, musiknya kencang, permen berbagai jenis terasa lebih praktis dan indah, tetapi entah bagaimana, cahaya bulan kenangan itu entah bagaimana telah memudar tanpa sengaja di tengah hiruk pikuk kehidupan.
Festival Pertengahan Musim Gugur memang bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa yang merenungkan hidup mereka sendiri. Di tengah kesibukan pekerjaan dan derasnya informasi di media sosial, terkadang kita lupa meletakkan ponsel, duduk sejenak bersama anak-anak, mendengarkan mereka bercerita tentang sekolah, atau menyaksikan bulan purnama terbit di ujung gang.
Terkadang hadiah diberikan dengan cepat melalui beberapa pesan teks, melalui hadiah mewah, tetapi di balik senyum anak, terselip rindu akan tatapan dan pelukan orang tua. Bulan masih purnama di langit, tetapi di hati orang dewasa terkadang terselip rasa damai.
Namun untungnya, setiap kali bulan muncul, cahaya lembut itu masih mengingatkan kita pada sesuatu yang begitu murni. Itulah perasaan dicintai, perasaan kembali, perasaan menghidupkan kembali sebagian masa kecil. Cahaya bulan tak membedakan antara kaya dan miskin, perkotaan dan pedesaan. Ia menyinari segalanya, meredakan kekhawatiran sehari-hari, membuat orang ingin lebih dekat satu sama lain, ingin memberikan hal-hal yang lebih baik.
Di era di mana anak-anak mudah menemukan kegembiraan di layar ponsel mereka, Festival Pertengahan Musim Gugur terasa lebih berharga, bagaikan cahaya bulan yang lembut memantulkan hal-hal sederhana yang telah berlalu. Sekadar duduk bersama di bawah rembulan, berbagi sepotong kue, sepotong jeruk bali, mendengarkan dentuman drum singa yang riuh sudah cukup untuk menciptakan suasana reuni.
Bulan tahun ini masih seterang bulan tahun sebelumnya, bedanya kita sudah beranjak dewasa. Di tengah hiruk pikuk jalanan yang dipenuhi barongsai dan lampu-lampu bunga, di tengah program Festival Pertengahan Musim Gugur yang diselenggarakan provinsi dengan cermat untuk anak-anak di mana pun, cahaya bulan masih menyinari hati orang dewasa, mengingatkan kita pada masa kecil yang tak pernah hilang.
Ketika kita melihat anak-anak hari ini membawa lentera dengan penuh sukacita, kita menyadari bahwa kita perlu berbuat lebih banyak agar sukacita tidak hanya datang dari festival, tetapi juga dari kasih sayang, kehadiran, dan nilai-nilai kekeluargaan yang dipupuk setiap hari. Karena kebahagiaan anak-anak hanya akan benar-benar lengkap ketika diterangi oleh kasih sayang, kebersamaan, dan tanggung jawab orang dewasa saat ini.
Sumber: https://baothainguyen.vn/xa-hoi/202510/anh-trang-ky-uc-8f4627b/
Komentar (0)