
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan baru saja mengeluarkan keputusan yang memberlakukan bea anti-dumping sementara pada baja canai panas (HRC) yang diimpor dari China, dengan tarif pajak berkisar antara 19,38% hingga 27,83%.
Berdasarkan keputusan ini, barang-barang yang sedang diselidiki dari Tiongkok akan dikenakan tarif sebesar 19,38 - 27,83%, berlaku 15 hari setelah diterbitkan dan berlaku selama 120 hari.
Sesuai dengan Undang-Undang tentang Pengelolaan Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, berkoordinasi dengan unit-unit terkait, telah secara cermat meninjau dan menilai dampak praktik dumping barang impor terhadap operasional industri dalam negeri, serta sejauh mana praktik dumping yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur dan ekspor India dan Tiongkok.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa meskipun terdapat praktik dumping, proporsi impor barang yang diinvestigasi dari India sangat kecil (kurang dari 3%). Oleh karena itu, sesuai dengan Pasal 78 Ayat 3 Undang-Undang tentang Pengelolaan Perdagangan Luar Negeri, barang yang diinvestigasi dari India dikecualikan dari cakupan penerapan bea masuk anti-dumping sementara.
Menurut statistik bea cukai, pada tahun 2024, impor baja canai panas mencapai 12,6 juta ton, meningkat lebih dari 33% dibandingkan tahun 2023. Perlu dicatat, setelah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memulai penyelidikan pada Juli 2024, impor baja dari Tiongkok terus meningkat secara signifikan, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampak serius pada pasar domestik.
Menanggapi situasi ini, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah anti-dumping sementara untuk mengendalikan laju peningkatan impor dan melindungi produksi dalam negeri.
TB (ringkasan)Sumber: https://baohaiduong.vn/ap-thue-chong-ban-pha-gia-doi-voi-thep-can-nong-nhap-khau-tu-trung-quoc-405882.html







Komentar (0)