Arsenal gunakan kecerdasan buatan untuk akhiri paceklik gelar

Manajer Mikel Arteta memimpin revolusi diam-diam di Arsenal dan kali ini senjata rahasianya bukan di tempat latihan tetapi di ruang data.

Arsenal kini menerapkan AI pada sepak bola

Dalam konferensi pers sebelum pertandingan melawan Sunderland pada dini hari tanggal 9 November, pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa ia menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung analisis pemain dan taktik, dengan tujuan membantu "The Gunners" mengakhiri dahaga mereka selama 22 tahun akan gelar Liga Primer.

"Ini adalah alat yang sangat ampuh jika Anda mengajukan pertanyaan yang tepat," kata Arteta. "Kami menggunakan AI dalam banyak proses, tidak hanya untuk membantu tim tetapi juga seluruh organisasi berjalan lebih baik. AI menghadirkan perspektif baru, membantu kami memahami diri sendiri dengan lebih baik, dan menemukan apa yang perlu kami tingkatkan."

Menurut Arteta, tim teknis Arsenal telah mengembangkan sejumlah model untuk menganalisis perilaku, performa, dan adaptasi taktis pemain. Data AI tersebut digabungkan dengan laporan lapangan dari asisten pelatih dan analisis video untuk memberikan penilaian komprehensif sebelum setiap pertandingan.

Namun, pelatih berusia 43 tahun itu juga menekankan bahwa AI tidak dapat menggantikan manusia: "Kami bekerja dengan orang sungguhan, dengan emosi, psikologi, dan fluktuasi yang tidak dapat dipahami oleh mesin. Penting untuk mengetahui cara menafsirkan data karena jika Anda salah, Anda bisa tersesat jauh."

Ketika ditanya apakah AI bisa menggantikannya di masa depan, Arteta tertawa: "Itu bukan urusan saya. Tapi siapa tahu, kan?"

Arsenal saat ini memimpin Liga Premier dengan keunggulan enam poin atas Man City, dan Arteta yakin teknologi, jika digunakan dengan benar, bisa menjadi kunci untuk membantu tim mencapai tujuan.

Sumber: https://znews.vn/arsenal-dung-tri-tue-nhan-tao-de-cham-dut-con-khat-danh-hieu-post1600940.html