Konten ini diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dalam rancangan resolusi tentang sejumlah mekanisme dan kebijakan khusus dan luar biasa di bidang pendidikan dan pelatihan. Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, konten ini juga merupakan konten yang belum pernah ada sebelumnya dalam peraturan yang berlaku. Peraturan ini bertujuan untuk melegalkan peraturan dalam Kelompok Tugas dan Solusi No. 5 Resolusi No. 71 (tentang Terobosan dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) Politbiro .
Kebijakan tersebut memberikan kontribusi untuk mengurangi beban keuangan masyarakat, menunjukkan perhatian Partai dan Negara terhadap pendidikan umum, memastikan bahwa semua siswa memiliki buku pelajaran untuk dipelajari; melaksanakan pemerataan dalam pendidikan, menunjukkan perhatian Partai dan Negara, memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari keadaannya, memiliki kondisi belajar minimum.
Pada tahun ajaran 2025-2026, siswa akan tetap mempelajari salah satu dari tiga set buku teks yang berlaku. Foto: NGHIEM HUE
Rancangan tersebut mengusulkan agar Menteri Pendidikan dan Pelatihan bertanggung jawab untuk memimpin pengorganisasian pelaksanaan dan memutuskan penggunaan seperangkat buku teks yang akan diterapkan secara seragam di seluruh negeri sesuai dengan peta jalan yang sesuai, guna memastikan efisiensi dan penghematan.
Sebelumnya, Resolusi 71 Politbiro menyatakan tugas meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan umum; memastikan penyediaan seperangkat buku pelajaran yang terpadu di seluruh negeri, berupaya menyediakan buku pelajaran gratis bagi semua siswa pada tahun 2030.
Resolusi 281 tentang program aksi. Untuk melaksanakan Resolusi 71, Pemerintah menugaskan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk meninjau dan menyempurnakan program pendidikan umum, menambah durasi mata pelajaran sains, teknologi, teknologi informasi, dan seni. Memastikan penyediaan satu set buku teks terpadu di seluruh negeri untuk digunakan mulai tahun ajaran 2026-2027; melaksanakan peta jalan untuk menyediakan buku teks gratis bagi seluruh siswa pada tahun 2030.
Faktanya, program pendidikan umum 2018 telah diterapkan di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran 2020-2021 dengan program pengadaan banyak buku pelajaran (sesuai Resolusi Majelis Nasional 88). Tahun pertama pelaksanaannya adalah penggantian buku pelajaran kelas 1 dengan 5 set buku pelajaran.
Pada tahun kedua, saat penerapan kelas 2 dan 6, seluruh negeri hanya memiliki 2 set buku pelajaran. Pada tahun ketiga, saat penerapan kelas 3, 7, dan 10. Pada tahun ajaran 2024-2025, siklus penggantian buku pelajaran baru telah resmi berakhir.
Oleh karena itu, agar satu set buku teks dapat digunakan secara nasional pada tahun ajaran berikutnya sebagaimana diarahkan oleh Pemerintah, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan harus menyelenggarakan penilaian dan ringkasan pelaksanaan program buku teks tahun 2018. Dari sana, kerangka kerja standar dapat disusun untuk menerapkan satu set buku teks yang terpadu.
Ada juga banyak pendapat yang diajukan, termasuk opsi yang dapat dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, seperti menulis seperangkat buku teks baru, mewarisi seperangkat buku teks yang ada, atau memilih buku dari seperangkat buku teks yang ada.
Menurut Surat Kabar Tien Phong
Sumber: https://baotuyenquang.com.vn/xa-hoi/202509/bao-dam-ngan-sach-cung-cap-mien-phi-sach-giao-khoa-truoc-nam-2030-4226750/
Komentar (0)