![]() |
Kluivert menghadapi kritik. Foto: Reuters . |
Dua kekalahan beruntun melawan Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) dalam beberapa hari terakhir memupus harapan Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026. Hasil ini membuat media di negeri ini geram, terutama peran pelatih Kluivert yang diungkit-ungkit untuk "dibedah".
Sejak menjabat, Kluivert telah menerima banyak kritik, terutama karena perubahan taktiknya yang tiba-tiba dan pilihan personel yang kontroversial.
Menurut Bola , dalam pertandingan melawan Australia di babak kualifikasi ketiga, sang pelatih strategi Belanda menerapkan gaya permainan menyerang yang agresif tanpa memperhatikan soliditas pertahanan dan kemampuan adaptasi para pemain. Perubahan penampilan tim yang terburu-buru membuat tim Indonesia harus membayar mahal dengan kekalahan 0-1.
![]() |
Kluivert menghadapi risiko pemecatan. Foto: Reuters . |
Surat kabar Indonesia tersebut kemudian menyoroti kesalahan lain yang dilakukan mantan pemain Belanda tersebut dalam pertandingan melawan Arab Saudi. Kluivert menggunakan formasi 4-3-3 dan memasukkan gelandang Marc Klok ke dalam susunan pemain inti meskipun performanya sebelumnya kurang memuaskan. Alih-alih menyesuaikan diri ketika Klok sedang tidak bermain baik, Kluivert justru mempertahankan susunan pemain yang sama selama 90 menit, sebuah pilihan yang dianggap tidak masuk akal melawan lawan yang tangguh.
"Saat ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong, Kluivert menerima ekspektasi yang sangat tinggi. Namun, karena tidak mampu menciptakan titik balik, ia harus menerima kekalahan telak," tambah Bola .
Dengan kesalahan taktis yang jelas, konservatisme dalam pemilihan skuad dan hasil yang mengecewakan, masa depan Kluivert di Indonesia menjadi sangat tidak pasti.
Saat ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang melakukan penilaian menyeluruh terhadap kinerja tim dan staf pelatih. Kluivert dan rekan-rekannya menghadapi risiko pemecatan setelah hasil mengecewakan baru-baru ini.
Sumber: https://znews.vn/bao-indonesia-vach-toi-kluivert-post1593981.html
Komentar (0)