Peristiwa ini terjadi setelah orang-orang turun ke jalan untuk memprotes meningkatnya serangan mematikan yang dituduhkan kepada tersangka militan Islam.
Puing-puing pascakerusuhan di desa Masala, Beni, Republik Demokratik Kongo pada 9 Juni 2024. Foto: Reuters
Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan ISIS, dituduh membunuh lebih dari 40 orang dalam serangan di desa Mayikengo minggu ini dan lebih dari 80 orang dalam serangan di desa-desa lain di provinsi tersebut minggu sebelumnya.
Kerusuhan tersebut telah memicu ketidakpuasan publik, yang menyebabkan massa membunuh dua tentara dan sopir mereka di wilayah Lubero dengan membakar kendaraan mereka pada Jumat malam, kata pejabat setempat Julio Mabanga.
Pada hari Sabtu, bentrokan terus berlanjut di daerah tersebut antara pasukan keamanan dan penduduk setempat, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang lagi: seorang warga sipil, seorang tentara, dan seorang pegawai Badan Intelijen Nasional (ANR).
Aksi protes serupa terjadi di kota Butembo pada hari Sabtu, dengan ratusan pemuda membawa tongkat, meneriakkan slogan dan menyanyikan lagu untuk memprotes ketidakamanan yang meluas.
"Saya berada di persimpangan ini, memblokir jalan. Kami bersimpati dengan sesama warga yang terbunuh," kata Daniel Sivanzire Paluku, salah satu pengunjuk rasa, seraya menambahkan bahwa mereka perlu memblokir jalan untuk mengendalikan siapa yang datang dan pergi.
Walikota Butembo Mowa Baeki Telly mengonfirmasi seorang warga sipil tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa di kota itu.
ADF, yang awalnya bermarkas di negara tetangga Uganda tetapi sekarang berpusat di Kongo timur yang kaya mineral, telah berjanji setia kepada kelompok teroris ISIS dan secara rutin melancarkan serangan, yang selanjutnya mengganggu stabilitas kawasan tempat banyak kelompok pemberontak bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan sumber daya.
Kelompok Intelijen SITE yang berbasis di AS mengatakan pada hari Jumat bahwa ISIS telah merilis pernyataan dari afiliasinya yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan 51 orang di Kivu Utara minggu ini. Kelompok tersebut juga mengklaim telah memenggal lebih dari 60 orang dalam satu serangan di provinsi tersebut pada 7 Juni.
Hong Hanh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/bao-loan-o-cong-hoa-dan-chu-congo-nhieu-nguoi-thiet-mang-post299480.html
Komentar (0)