Pada pukul 7:00 malam tanggal 6 November, menurut wartawan Surat Kabar SGGP, di pantai Quy Nhon ( Gia Lai ), angin mulai mereda, orang-orang keluar untuk memeriksa rumah mereka dan kerusakan awal.

Di kawasan permukiman di sepanjang Jalan An Duong Vuong, banyak rumah, toko, dan bangunan hancur akibat badai dan atapnya tertiup angin. Di Jalan Luong Dac Bang, banyak rumah dan toko hancur akibat badai, dengan dua toko hancur total.
Bapak Nguyen Ngoc Vy (35 tahun, di kecamatan Quy Nhon Nam, provinsi Gia Lai) mengatakan bahwa tokonya hancur akibat badai. “Sekitar pukul 17.00, saya sedang berada di toko untuk mengamankan dan melindungi properti saya. Saat itu, angin begitu kencang hingga menerbangkan semuanya, pilar-pilar rumah terangkat tinggi. Saya hanya sempat berlari keluar sebelum seluruh toko runtuh. Setelah kembali, toko itu hancur total, hanya tersisa beberapa rangka besi yang patah. Properti senilai hampir 1 miliar VND yang diinvestasikan itu kini dianggap kosong,” ujar Bapak Vy dengan sedih.


Senada dengan itu, Ibu Le Nhu Thanh Thuy (Kelurahan Quy Nhon Nam) dengan cemas berkata, "Ini pertama kalinya saya melihat badai dengan angin kencang seperti ini. Restoran saya rusak parah akibat badai, dan banyak orang lainnya juga mengalami kerusakan parah. Jika angin ini terus berlanjut, semuanya akan hancur."


Pukul 20.00, badai kembali, terus menderu untuk waktu yang lama. Bapak Cao Thanh Thuong, Direktur Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup Provinsi Gia Lai, mengatakan bahwa komando terdepan provinsi masih memantau dan memantau perkembangan badai yang kompleks. "Saat ini, badai bertiup kencang dan rumit. Pasukan militer, polisi, dan kendaraan lapis baja telah dikerahkan untuk membantu rumah-rumah yang rusak dan runtuh," Bapak Thuong segera memberi tahu.
>>>Beberapa gambar kerusakan awal yang direkam oleh reporter Surat Kabar SGGP di Quy Nhon (Gia Lai):








Sumber: https://www.sggp.org.vn/bao-so-13-vua-vao-dat-lien-tan-pha-nhieu-nha-cua-post822180.html






Komentar (0)