Tim Vietnam menguji sayap kiri
Di Piala AFF 2024, pelatih Kim Sang-sik bergantian menempatkan Khuat Van Khang dan Nguyen Van Vi di sayap kiri tim Vietnam. Van Vi bermain 8 pertandingan (4 sebagai starter, 4 sebagai pemain pengganti), sementara Van Khang bermain 4 pertandingan (3 sebagai starter, 1 sebagai pemain pengganti).
Keduanya bermain dengan usaha keras, dengan Van Vi menjadi salah satu pemain dengan debut paling berkesan, mencetak gol di pertandingan pertamanya untuk tim nasional. Sedangkan Van Khang, di usia 22 tahun, bermain di posisi di luar lapangan, mampu berpartisipasi dalam separuh pertandingan tim nasional Vietnam patut dipuji.
Trieu Viet Hung (baju oranye) bermain untuk tim nasional di bawah pelatih Philippe Troussier pada tahun 2023.
Dari kedua bek tersebut, pelatih Kim Sang-sik memprioritaskan Van Vi karena ia memiliki pengalaman 6 tahun bermain di V-League, dan pernah dilatih di 3 tim (Ha Tinh, Hanoi, Nam Dinh ), sehingga memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Van Vi juga merupakan salah satu dari 4 pemain langka timnas Vietnam yang bermain di seluruh 8 pertandingan di Piala AFF 2024, meskipun awalnya ia tidak menarik perhatian Tuan Kim.
Kecepatan, teknik, dan kemampuan Van Vi untuk tetap berada di pinggir lapangan dan mengumpan bola dengan berbagai cara sangat cocok dengan gaya bermain langsung tim Vietnam. Bek kelahiran 1996 ini tidak bermain dengan rumit, melainkan berfokus pada efisiensi. Bersama Ngoc Tan, Dinh Trieu, dan Vi Hao, Van Vi adalah penemuan baru Tuan Kim, yang menunjukkan bahwa dengan gaya bermain yang tepat, pemain mana pun (bahkan yang paling biasa sekalipun) dapat menjadi pemain yang tepat.
Namun, pelatih Kim Sang-sik selalu ingin bereksperimen secara konstan untuk meningkatkan kekuatan di setiap posisi. Van Vi memang bagus, tetapi pelatih Kim masih membutuhkan rencana yang bisa... lebih baik lagi. Trieu Viet Hung adalah nama berikutnya yang akan diuji.
Berbicara tentang empati, mungkin di tim nasional Vietnam, tak ada yang lebih memahami Viet Hung selain... Van Khang. Keduanya awalnya bermain sebagai gelandang tengah, lalu didorong ke sayap kiri. Sebelumnya, Van Khang bermain sebagai gelandang serang di tim U-19 Vietnam di bawah pelatih Dinh The Nam. Namun setelah Tuan Hoang Anh Tuan mengambil alih, Van Khang pindah ke sayap.
Trieu Viet Hung dulunya bermain sebagai gelandang tengah sebelum pindah ke sayap.
Viet Hung pun sama. Ia pernah bermain sebagai gelandang tengah di HAGL (2016-2021), tetapi ketika pindah ke Hai Phong pada tahun 2022, pelatih Chu Dinh Nghiem memutuskan untuk membiarkan Viet Hung mencoba perannya sebagai pemain sayap, lalu beralih menjadi pemain sayap. Viet Hung memiliki kecepatan yang baik, kemampuan melompat yang baik, dan kemampuan menggiring bola yang terampil, tetapi juga dapat bermain di tengah jika dibutuhkan karena ia memiliki pola pikir seorang gelandang tengah.
Pelatih Kim Sang-sik tidak membutuhkan "pekerja" yang hanya bisa berlari dan mengumpan, tetapi membutuhkan pemikiran taktis yang lebih matang, kemampuan membaca permainan, dan memilih posisi untuk menguasai sayap dengan baik. Dalam formasi 3 bek tengah, posisi sayap adalah kunci kesuksesan. Viet Hung adalah kandidat cemerlang yang akan diuji secara menyeluruh oleh Tuan Kim hingga ia menemukan jawabannya.
Bagaimana dengan sayap kanan?
Di sayap kanan, pelatih Kim Sang-sik juga menerapkan metode rotasi dengan Vu Van Thanh (5 pertandingan) dan Truong Tien Anh (4 pertandingan) di Piala AFF 2024.
Setiap pemain memiliki kelebihannya masing-masing, sementara Van Thanh unggul dalam kemampuan menyerang dengan kemampuannya memanjat sisi lapangan untuk mendukung serangan, bergerak ke tengah untuk berkoordinasi, dan menembak dari jarak jauh dengan baik. Sebaliknya, Tien Anh lebih baik dalam bertahan berkat kegigihan dan ketekunannya seperti "mesin abadi", dapat naik turun tanpa lelah, memastikan posisinya tetap terkoordinasi.
Pilihan Tien Anh atau Van Thanh sebagai starter akan bergantung pada situasi dan lawan, alih-alih menentukan siapa yang lebih baik. Dalam sesi latihan ini, Van Thanh dan Tien Anh akan terus bersaing satu sama lain.
Itulah filosofi pelatih Kim Sang-sik, yang selalu berputar fleksibel bak kubus Rubik multi-sisi agar lawan tak mampu meraihnya, sembari mengubah susunan pemain untuk memastikan para pemain berusaha sebaik mungkin. Prinsip kepelatihan Kim yang fleksibel akan membantu tim Vietnam tampil tak terduga, tak hanya di sayap, tetapi juga di posisi-posisi tersisa di lapangan.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/giai-phap-hay-cua-thay-kim-o-canh-biet-dau-lai-lam-nen-chuyen-185250308115958787.htm
Komentar (0)